Mayoritas Peserta KB Indonesia Pilih Kontrasepsi Suntik

Sebanyak 59,9% peserta KB memilih penggunaan alat kontrasepsi melalui metode suntik. Persentase itu menjadi yang tertinggi dibandingkan pilihan metode kontrasepsi modern lainnya.

Shilvina Widi

26 Sep 2022 - 14.22

Data

Kementerian Kesehatan mencatat, prevalensi pasangan usia subur (PUS) yang menjadi peserta Keluarga Berencana (KB) sebesar 57,4% pada 2021. Persentase itu menurun dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai 67,6%.

Dari jumlah tersebut, 59,9% peserta KB menggunakan alat kontrasepsi melalui suntik. Sebanyak 15,7 peserta KB menggunakan kontrasepsi modern melalui pil atau kapsul. 

Kemudian, ada 10% peserta KB yang melakukan kontrasepsi dengan implan. Peserta KB yang memilih alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intra uterine device (IUD) sebesar 8%. 

Kemudian, sebanyak 4,2% peserta KB melakukan kontrasepsi dengan metode operasi wanita atau MOW. Sebanyak 1,8% peserta KB menyatakan menggunakan kondom untuk alat kontrasepsinya. 

Ada pula 0,2% peserta KB yang menggunakan kontrasepsi dengan metode operasi pria (MOP). Lalu, sebanyak 0,1% peserta KB menggunakan kontrasepsi dengan metode amenore laktasi (MAL).

Berdasarkan provinsinya, prevalensi PUS peserta KB paling banyak berada di Kalimantan Selatan, yakni 67,9%. Posisinya diikuti oleh Bangka Belitung dan Bengkulu dengan prevalensi penggunaan kontrasepsi masing-masing sebesar 67,5% dan 65,5%.

(Baca: Penggunaan Kontrasepsi di Indonesia Diproyeksi Naik hingga 2030)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags