Ada September Effect, Harga Bitcoin Merosot 12,9% dalam Sepekan

Harga Bitcoin terpantau anjlok dalam sepekan terakhir. Hingga Senin (19/9) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini merosot 12,9% dibandingkan tujuh hari sebelumnya.  

Monavia Ayu Rizaty

19 Sep 2022 - 10.16

Data

Harga Bitcoin terpantau anjlok dalam sepekan terakhir. Hingga Senin (19/9) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini merosot 12,9% dibandingkan tujuh hari sebelumnya.   

Bitcoin mengawali perdagangan Senin (12/9) lalu dengan harga Rp331.769.984 per koin (asumsi kurs Rp14.953/US$). Harganya kemudian turun 8,9% menjadi Rp304.395.008 per koin pada Selasa (13/9).   

Lalu, harga Bitcoin terus menurun hingga ke level Rp295.459.008 per koin pada Jumat (16/9). Bitcoin sempat berbalik menguat ke level Rp301.579.008 per koin sehari setelahnya. 

Namun, harga Bitcoin kembali turun menjadi Rp293.280.000 per koin pada Minggu (18/9). Adapun, harganya naik tipis 0,19% ke level Rp293.831.008 per koin pada pagi hari ini.

Melansir dari Bitcoin.com, para investor kripto sedang menanti ke mana arah harga Bitcoin selanjutnya. Pasalnya, September menjadi bulan bearish untuk harga kripto. Sementara, Oktober dikenal sebagai bulan bullish karena harga Bitcoin bisa menguntungkan hingga lebih dari 77%. 

Di sisi lain, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin. Hal itu memungkinkan harga Bitcoin kembali turun lagi pada masa mendatang.

(Baca: Harga Bitcoin Berbalik Menguat 8,96% dalam Sepekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags