Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit perbankan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebesar Rp1.426,3 triliun pada September 2023. Jumlah itu naik 0,84% dari bulan sebelumnya (month-to-month/m-to-m) yang sebesar Rp1.414,5 triliun.
Porsi penyaluran kredit UMKM paling besar ke sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor sebesar Rp675,54 triliun. Jumlah itu setara dengan 47,4% dari total penyaluran kredit UMKM.
Posisi selanjutnya ditempati oleh sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang menerima kredit UMKM sebesar Rp251,56 triliun atau 17,6%. Kemudian, penyaluran kredit UMKM ke sektor industri pengolahan sebesar Rp142,1 triliun atau 10%.
Penyaluran kredit UMKM ke sektor jasa lainnya tercatat sebesar Rp79,97 triliun atau 5,6%. Kemudian, UMKM di sektor penyediaan akomodasi dan makan minum juga menerima kredit sebesar Rp65,09 triliun atau 4,6%.
Di sisi lain, penyaluran kredit kepada UMKM di sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib menjadi yang paling rendah senilai Rp214 miliar atau 0,02%. Di atasnya ada UMKM di sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah, dan daur ulang yang mendapatkan kredit sebesar Rp2,29 triliun atau 0,2%.
(Baca: Data Penyaluran Kredit UMKM di Indonesia pada September 2023)