Harga Ethereum tercatat menguat dalam sepekan terakhir. Hingga Senin (5/9) pagi, harga mata uang kripto tersebut meningkat 1,35% dibandingkan tujuh hari sebelumnya.
Ethereum mengawali Senin (29/8) lalu di harga Rp23.190.000 per koin. Harganya lalu turun 1,74% menjadi Rp22.793.000 per koin pada Selasa (30/8).
Harga kripto alternatif itu kemudian terapresiasi dua hari beruntun ke level level Rp23.690.000 per koin pada Kamis (1/9). Namun, harganya berbalik melemah dua hari setelahnya ke level Rp23.312.000 per koin.
Pada Minggu (4/9), harga Ethereum menguat 1,1% ke level Rp23.569.000 per koin. Sedangkan, harga Ethereum turun menjadi sebesar Rp23.504.000 per koin pada pagi ini.
Melansir dari Coindesk, harga Ethereum yang sempat melemah pada Jumat (2/9) dipengaruhi oleh data ketenagakerjaan di Amerika Serikat (AS) pada Agustus 2022. Tercatat ada tambahan 315.000 pekerjaan di AS pada Agustus 2022. Jumlah itu tumbuh melambat dibandingkan sebulan sebelumnya yang sebanyak 526.000 pekerjaan.
Sementara, tingkat pengangguran meningkat menjadi 3,7%, melebihi ekspektasi sebesar 3,5%. Kendati, partisipasi angkatan kerja naik dari 62,1% menjadi 62,4%.
Walau demikian, sentimen positif bagi Ethereum masih muncul dari pemutakhiran jaringannya. Fase terakhir dari penggabungan Ethereum akan dimulai dalam beberapa hari ke depan.
Para investor melihat adanya prospek masa depan kripto yang cukup baik di sekitar Ethereum. Mereka pun melihat token ini sebagai peluang beli dan menahan keuntungan untuk masa mendatang.
(Baca: Harga Bitcoin Lesu Imbas Rilis Laporan Tenaga Kerja AS)