Harga Ethereum kembali mengalami tren menguat dalam sepekan terakhir. Hingga Senin (18/7) pagi, harga mata uang kripto tersebut berhasil meningkat 22,4% dibandingkan tujuh hari sebelumnya.
Ethereum mengawali Senin (11/7) pekan lalu dengan harga sebesar Rp16.545.000 per koin (asumsi kurs Rp14.992/US$). Harganya kemudian turun 5,11% menjadi Rp15.700.000 per koin pada Selasa (12/7).
Harga kripto alternatif itu berbalik meningkat 6,55% ke level Rp16.729.000 per koin keesokan harinya. Tren peningkatan tersebut terus berlanjut hingga mencapai Rp20.194.000 per koin pada Sabtu (16/7).
Pada Minggu (17/7), harga Ethereum menurun lagi sebesar 0,96% menjadi Rp20.000.000 per koin. Adapun, harganya kembali meningkat ke level Rp20.246.000 per koin pada Senin (18/7) pukul 08.24 WIB.
Kenaikan harga tersebut salah satunya dipengaruhi oleh kabar terbaru tentang penggabungan Ethereum. Tim Beiko dari Ethereum Foundation mengatakan, desain baru transisi Etherum yang telah lama dinantikan itu bakal dilakukan pada 19 September 2022.
Dengan penggabungan itu, Ethereum akan beralih dari mekanisme konsensus proof of work (PoW) menjadi sistem proof of stake (PoS) yang lebih efisien. Selain memotong penggunaan jaringan hingga 99,95%, beberapa pendukung PoS percaya bahwa mekanisme transisi akan memperkenalkan manfaat keamanan dan penskalaan.
Walau demikian, pergerakan aset kripto termasuk Ethereum masih diprediksi melemah ke depannya. Ini disebabkan inflasi yang tinggi, suku bunga acuan meroket, serta diperburuk isu resesi dan depresi ekonomi yang berpotensi menerjang sejumlah negara, seperti Amerika Serikat.
(Baca: Harga Ethereum Naik Sepekan Imbas Suksesnya Uji Jaringan Kedua)