Berdasarkan data Bank Dunia, sebanyak 52% penduduk dewasa Indonesia telah memiliki akun layanan keuangan pada 2021. Persentase itu terus meningkat sejak satu dekade sebelumnya yang hanya sebesar 20%.
Kondisi ini seiring dengan upaya mendorong inklusi keuangan di dalam negeri. Pemerintah punya target 90% penduduk dewasa memiliki akses layanan keuangan pada akhir 2024.
Kendati demikian, kepemilikan akun layanan keuangan di Indonesia masih tergolong rendah. Persentasenya bahkan masih di bawah Bangladesh (53%), Zimbabwe (60%), dan India (78%).
Kepemilikan akun layanan keuangan di tanah air juga masih kalah dengan beberapa negara di Asia Tenggara. Kepemilikan akun layanan keuangan di Singapura sudah mencapai 98%.
Di Malaysia, ada 88% penduduk dewasa yang telah memiliki akun layanan keuangan. Kemudian, 96% penduduk dewasa di Thailand telah memiliki akun layanan keuangan.
Di sisi lain, persentase kepemilikan akun layanan keuangan di negara-negara maju, seperti Kanada, Denmark, Finlandia, Jerman, Islandia, Irlandia, dan Belanda telah mencapai 100%.
Adapun secara global, kepemilikan akun layanan keuangan telah mencapai 76% pada 2021. Angka tersebut meningkat 11,8% poin dibandingkan pada 2017 yang sebesar 68%.
(Baca: Penduduk Unbanked Indonesia Terbesar Keempat di Dunia pada 2021)