Laporan Keuangan Perusahaan

Bank

Bank KBMI 4

kinerja perusahaan

perbankan

Companies Rank

Tahun 2021 ditutup dengan kinerja gemilang dari <a href="https://dataindonesia.id/tags/bank" rel="noopener noreferrer" target="_self">bank</a>-bank dengan modal inti jumbo. Kondisi ekonomi nasional yang belum pulih sepenuhnya akibat pandemi Covid-19 tak menghentikan sejumlah bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun atau masuk Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (<a href="https://dataindonesia.id/tags/bank-kbmi-4" rel="noopener noreferrer" target="_self">KBMI</a>) 4 melaju.Secara rinci, ada empat bank yang mencatatkan modal inti lebih dari Rp70 triliun, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. dan satu bank swasta nasional yaitu PT Bank Central Asia Tbk.Gemerlap kinerja dari keempat bank tersebut pada 2021 dirangkum oleh DataIndonesia berdasarkan pencapaian dalam aspek-aspek keuangan maupun performanya di bursa saham. <iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8606927/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Dimulai dari kinerja bottom line, keempat bank jumbo tersebut berhasil mencetak total laba bersih mencapai Rp99,72 triliun. Rata-rata pertumbuhan laba bersih pun mencapai 115,61% secara tahunan (year on year/yoy).Jika diurutkan, BRI berhasil menempati urutan puncak dengan laba bersih tertinggi, yakni Rp32,22 triliun atau melesat 75,53% jika dibandingkan tahun 2020 yang hanya sebesar Rp18,35 triliun. Laba bersih BRI ditopang oleh kinerja kredit dan juga penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) yang bertumbuh serta penurunan beban bunga yang signifikan.Selanjutnya ada BCA yang berhasil mengakumulasi untung bersih senilai Rp31,41 triliun, juga naik 19,53% (yoy) dari sebelumnya sebesar Rp26,28 triliun. Pada 2021, total volume transaksi perbankan BCA naik 42% (yoy), di mana paling banyak berasal dari mobile banking yang tumbuh hingga 60%.Urutan ketiga diduduki oleh Bank Mandiri yang membukukan laba bersih senilai Rp25,41 triliun atau tumbuh hingga 79,51% jika dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp14,16 triliun. Bank Mandiri menyampaikan, kinerja apik perseroan sepanjang 2021 merupakan imbas dari implementasi strategi bisnis dengan mengoptimalkan transformasi digital secara konsisten.Setelahnya ada BNI yang meraup keuntungan mencapai Rp10,69 triliun atau melejit 287,86% dari sebelumnya sebesar Rp2,76 triliun. Pencapaian laba bersih BNI terutama disokong dari pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang mengalami pertumbuhan pada 2021.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8661612/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Positifnya laba bersih empat bank tersebut tentu tak lepas dari kinerja pendapatan bunga. Meski demikian, rata-rata pendapatan bunga dari keempat bank tersebut hanya tumbuh tipis 0,92% (yoy) dengan total senilai Rp302,76 triliun sepanjang 2021.BRI terpantau masih paling unggul dari sisi pendapatan bunga lantaran mencapai Rp119,83 triliun. Tak hanya secara nilai, pendapatan bunga BRI juga tumbuh paling moncer hingga 8,98% dari tahun sebelumnya sebesar Rp109,96 triliun.Posisi berikutnya ditempati Bank Mandiri yang meraup pendapatan bunga sebesar Rp71,40 triliun. Meski berada di posisi kedua, pendapatan bunga Bank Mandiri lebih rendah 0,66% dibandingkan pada tahun 2020 yang mencapai Rp71,88 triliun.Setelahnya ada BCA dengan pendapatan bunga sebesar Rp62,04 triliun. Nilai itu naik tipis 0,03% dari tahun 2020 yang sebesar Rp62,02 triliun.Kemudian, BNI berada di posisi buncit lantaran hanya meraup pendapatan bunga sebesar Rp49,49 triliun sepanjang tahun lalu. Pendapatan bunga BNI tercatat turun paling dalam hingga 4,65% dari tahun sebelumnya sebesar Rp51,90 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8661534/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Beralih dari pos laba-rugi, komponen keuangan lainnya yang disorot adalah kas sebagai salah satu aset paling likuid bagi perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Pada 2021, total kas dari keempat bank senilai Rp82,27 triliun atau rata-rata menurun 13,04% (yoy).BRI mencatatkan posisi kas paling besar senilai Rp26,19 triliun atau turun 15,57% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp31,02 triliun. Berturut-turut setelahnya ada BCA dengan kas sebesar Rp23,61 triliun, Bank Mandiri Rp18,83 triliun, dan BNI Rp13,64 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8628896/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Lebih lanjut, empat bank di KBMI 4 mampu mencetak rata-rata kenaikan penyaluran kredit sebesar 7,20% (yoy). Total nilai kredit yang disalurkan keempat bank tersebut mencapai Rp2.973,95 triliun.Berdasarkan pertumbuhannya, Bank Mandiri menjadi bank KBMI 4 yang membukukan kenaikan kredit paling tinggi hingga 8,45% (yoy) dari Rp763,60 triliun menjadi Rp828,11 triliun. Struktur penyaluran kredit Bank Mandiri terutama digerakkan oleh kredit korporasi.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/kredit-bank-mandiri-tumbuh-paling-moncer-di-kbmi-4-pada-2021" id="isPasted" target="_self">Kredit Bank Mandiri Tumbuh Paling Moncer di KBMI 4 pada 2021</a>)</blockquote>Penyaluran kredit BCA tercatat tumbuh 7,82% (yoy) dari Rp575,65 triliun menjadi Rp620,64 triliun. Pertumbuhan kredit BCA ini dibarengi dengan perbaikan kualitas pinjaman yang didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.Posisi berikutnya ditempati BRI dengan pertumbuhan kredit sebesar 7,16% (yoy) dari sebelumnya Rp880,69 triliun. Meski secara pertumbuhan di posisi ketiga, nilai penyaluran kredit BRI menjadi yang terbesar, yakni Rp943,70 triliun. Pertumbuhan kredit BRI mayoritas disokong oleh kredit dari segmen mikro yang naik paling tinggi mencapai 12,98% (yoy).Di posisi keempat ada BNI dengan penyaluran kredit yang naik 5,38% (yoy) dari Rp551,79 triliun menjadi Rp581,50 triliun. Mesin penggerak utama kenaikan kredit BNI selama 2021 berasal dari penyaluran di sektor business banking.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8661635/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Kenaikan penyaluran kredit ini seiring dengan menyusutnya restrukturisasi yang diberikan. Hal tersebut lantaran ekonomi domestik mulai pulih dan dampak pandemi Covid-19 tengah mereda.Dilihat dari laporan keuangan konsolidasi, Bank KBMI 4 mencatat jumlah kredit yang direstrukturisasi sebanyak Rp535,21 triliun. Jumlah itu turun 15,54% dari tahun 2020 yang mencapai Rp632,99 triliun.Bank Mandiri membukukan kredit yang direstrukturisasi paling besar, yakni Rp166,11 triliun pada 2021. Meski demikian, kredit yang direstrukturisasi Bank Mandiri telah berkurang 12,77% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp190,43 triliun.Posisinya diikuti BRI yang merestrukturisasi kredit senilai Rp163,68 triliun. Nilai itu juga lebih rendah 16,55% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp196,13 triliun.BNI melakukan restrukturisasi kredit senilai Rp122,93 triliun atau turun 17,46% dari tahun 2020 yang sebesar Rp148,94 triliun. Lalu ada BCA dengan jumlah restrukturisasi kredit senilai Rp82,50 triliun atau menurun 15,38% dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp97,49 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8661554/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Keempat bank juga mencatatkan total aset yang semakin solid. Secara tahunan, rata-rata total aset BRI, Bank Mandiri, BCA, dan BNI tumbuh 12,97% (yoy) menjadi Rp5.075,02 triliun.Dipimpin oleh BRI yang memiliki aset hingga Rp1.572,76 triliun atau tumbuh 10,62% (yoy) dari sebelumnya senilai Rp1.421,79 triliun. Manajemen BRI menyampaikan bahwa perseroan mampu mengelola portofolio mix dan kualitas aset yang baik, sehingga imbal hasil dari aset dapat ditingkatkan.Posisi selanjutnya ditempati Bank Mandiri dengan total aset mencapai Rp1.355,56 triliun atau naik 12,12% dari tahun 2020 senilai Rp1.209,05 triliun. Lalu, total aset yang dimiliki BCA tercatat meningkat 14,12% (yoy) dari Rp1.056,36 triliun menjadi Rp1.205,49 triliun..BNI menempati urutan keempat dengan total aset senilai Rp941,21 triliun. Jumlah itu lebih besar 15,03% dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp818,23 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8639335/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe> Dari sisi pendanaan, empat bank dalam kategori KBMI 4 berhasil meraih kenaikan DPK secara tahunan. Kenaikan DPK yang dihimpun empat bank tersebut utamanya didukung oleh dana murah (current account saving account/CASA) yang juga tumbuh hingga 17,28% (yoy). CASA adalah sumber pendanaan bank yang terdiri dari rekening giro dan tabungan serta merupakan komponen dari DPK.Di dalam kategori KBMI 4, BCA berhasil mencatatkan dana murah paling besar, yakni Rp764,04 triliun. Jumlah itu tumbuh 18,97% jika dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp642,22 triliun.Sementara itu, total DPK yang dihimpun BCA selama 2021 senilai Rp967,92 triliun. Pendanaan BCA yang semakin solid ini ditopang oleh kepercayaan nasabah serta kemudahan dan keandalan bertransaksi melalui platform transaksi digital.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/bca-raih-dana-murah-terbesar-di-kbmi-4" id="isPasted" target="_self">BCA Raih Dana Murah Terbesar di KBMI 4</a>)</blockquote>Bank Mandiri menempati urutan kedua dengan CASA sebesar Rp759,31 triliun. Nilai itu naik hingga 21,94% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp622,69 triliun. Secara keseluruhan Bank Mandiri berhasil membukukan DPK sebesar Rp1.027,85 triliun.Posisi ketiga terdapat BRI yang menghimpun dana murah sebanyak Rp713,97 triliun atau naik 11,18% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp642,15 triliun. Total DPK BRI merupakan yang terbesar dalam KBMI 4, yakni Rp1.128,17 triliun.Sementara itu, BNI berada di posisi keempat dengan CASA senilai Rp506,4 triliun atau tumbuh 17,02% dari sebelumnya Rp432,74 triliun. Total DPK BNI mencapai Rp729,67 triliun pada 2021.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8661575/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Berlanjut ke pos liabilitas, BRI memiliki total kewajiban paling besar di antara keempat bank, yakni Rp1.286,34 triliun. Nilai itu lebih tinggi 4,80% dari tahun 2020 yang sebesar Rp1.227,43 triliun.Bank Mandiri menyusul dengan total liabilitas senilai Rp1.165,81 triliun atau naik 12,82% dari sebelumnya Rp1.033,34 triliun. Total liabilitas BCA tumbuh 14,89% (yoy) menjadi Rp1.010,78 triliun. Sementara, BNI memiliki liabilitas yang naik 14,99% (yoy) menjadi Rp821,76 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8661588/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Dari sisi ekuitas, BRI masih menduduki posisi pertama dengan ekuitas di tahun 2021 senilai Rp286,42 triliun. Nilai itu tumbuh paling tinggi hingga 47,37% dari tahun 2020 yang hanya Rp194,36 triliun.Posisi kedua ditempati BCA dengan total ekuitas sebesar Rp194,71 triliun atau meningkat 10,25% (yoy) dari sebelumnya Rp176,6 triliun. Kemudian, Bank Mandiri membukukan ekuitas yang tumbuh 7,99% (yoy) menjadi Rp189,74 triliun. Ada pula BNI dengan ekuitas yang meningkat 15,28% (yoy) menjadi Rp119,45 triliun.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8661658/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Berdasarkan tabel rasio bank di atas, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) BCA terlihat paling tinggi dari tiga bank KBMI 4 lainnya, yaitu 25,66%. Posisinya berturut-turut diikuti BRI dengan rasio CAR 25,28%, BNI 19,74%, dan Bank Mandiri 19,6%.Keempat bank mampu membukukan rasio CAR di atas 14% atau telah sesuai dengan ketetapan OJK. Ini mengindikasikan bahwa permodalan bank cukup memadai untuk menanggung risiko kerugian yang mungkin dihadapi.Dari kualitas kredit, BCA mencatat rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) yang paling rendah, yakni 2,16%. Walau demikian, angka tersebut masih lebih tinggi dari tahun 2020 yang berada di level 1,79%.Bank Mandiri memiliki rasio kredit bermasalah di level 2,81% atau berhasil ditekan dari sebelumnya sebesar 3,29%. Selanjutnya BRI dan BNI masing-masing memiliki rasio NPL sebesar 3,08% dan 3,7%.Dari segi rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE), BCA kembali menempati posisi puncak dengan ROA 3,41% dan ROE 18,25%. Mengekor di belakangnya adalah BRI dengan ROA 2,72% dan ROE sebesar 16,87%.Bank Mandiri memiliki rasio ROA sebesar 2,53% dan ROE 16,24%. Syahdan ada BNI yang meraih ROA 1,43% dan ROE 10,42%.ROA menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva atau aset yang digunakan. Sementara, ROE digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang dimiliki dan tersedia bagi pemiliki atau investor.Selanjutnya dari sisi rasio margin bunga bersih (net interest margin/NIM), BRI memimpin sebesar 6,89%. Persentase itu lebih tinggi dari tahun 2020 yang sebesar 6%.BCA mengekor di belakangnya dengan NIM sebesar 5,1%. Setelahnya ada Bank Mandiri dan BNI dengan NIM masing-masing sebesar 4,73% dan 4,67%.NIM digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya. Dengan demikian, bank bisa menghasilkan pendapatan bunga bersih.Dari rasio BOPO yang mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasionalnya, keempat bank dapat dikatakan sehat. Rasio BOPO yang sehat adalah tidak lebih dari 94-96%.BCA mencatat rasio BOPO di level 54,15%. Setelahnya ada Bank Mandiri dengan rasio BOPO sebesar 67,26%. Lalu, BRI dan BNI punya rasio BOPO sebesar 74,30% dan 81,18%.Dari aspek loan to deposit ratio (LDR), BCA membukukan LDR cukup rendah sebesar 61,96%. Padahal target LDR sesuai aturan OJK berada di level 78% - 92%.BNI masih berada di kisaran target dengan LDR sebesar 79,71%. Sedangkan, Bank Mandiri dan BRI berturut-turut memiliki LDR sebesar 80,04% dan 83,67%.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8698806/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Tahun 2021 juga menjadi momentum bagi bank-bank jumbo tersebut menggenjot transformasi digitalnya. Salah satu transformasi digital dapat dilihat dari perkembangan mobile banking dari setiap bank. Terpantau nilai transaksi digital melalui platform mobile banking mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan.BCA melalui MyBCA mencatat nilai transaksi melalui mobile bankingnya sebesar Rp4.049 triliun atau naik hingga 50,4% dari tahun sebelumnya yang sebanyak Rp2.693 triliun. Bank Mandiri melalui aplikasi Livin membukukan nilai transaksi Rp1.631 triliun, naik 51% dari sebelumnya sebesar Rp1.080 triliun.Lalu, BRI dengan aplikasi BRIMO membukukan nilai transaksi sebesar Rp1.345 triliun atau melejit 581,1% dibandingkan tahun 2020 yang hanya Rp197 triliun. Sedangkan BNI mencatat transaksi mobile banking senilai Rp615 triliun atau tumbuh 31,9% dari tahun 2020 yang sebanyak Rp466 triliun.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/digital/detail/menilik-peluang-bank-digital-ubah-struktur-perbankan-nasional" id="isPasted" target="_self">Menilik Peluang Bank Digital Ubah Struktur Perbankan Nasional</a>)</blockquote><iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/8698607/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation" frameborder="0"></iframe>Jika menilik dari perkembangan harga saham keempat bank jumbo tersebut, maka seluruhnya mampu mencetak performa positif sepanjang tahun berjalan (year-to-date) hingga 14 Februari 2022. Kenaikan paling tinggi dicapai oleh saham BNI atau BBNI yang melesat 14,07% dengan harga penutupan terakhir di level 7.700.Disusul saham Bank Mandiri (BMRI) dengan kenaikan 11,03% ke level 7.800 dan BRI (BBRI) tumbuh 7,30% ke harga 4.410. Selanjutnya saham BCA atau BBCA terapresiasi 5,48% menuju harga 7.700.Keempat saham bank ini pun banyak dikoleksi oleh investor asing di seluruh pasar sepanjang tahun lalu. Saham BBRI tercatat menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy mencapai Rp4,02 triliun. Posisinya diikuti saham BBCA dengan net buy&nbsp;Rp3,08 triliun, BBNI Rp2,31 triliun, dan BMRI Rp1,6 triliun.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/menyusuri-performa-bank-mini-yang-kian-populer" id="isPasted" target="_self">Menyusuri Performa Bank Mini yang Kian Populer</a>)</blockquote>

Kondisi ekonomi nasional yang belum pulih sepenuhnya akibat pandemi Covid-19 tak menghentikan laju positif sejumlah bank dengan modal inti lebih dari Rp70 triliun atau masuk KBMI 4.

Melihat Kinerja Apik Bank Jumbo Sepanjang 2021