Penyaluran Kredit Baru Melambat pada Kuartal I/2022

BI mencatat, Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru sebesar 64,8% pada kuartal I/2022. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 87%.

Alif Karnadi

21 Apr 2022 - 11.34

Data

Bank Indonesia (BI) mencatat, penyaluran kredit baru tetap terjaga dan tumbuh positif pada kuartal I/2022. Ini terlihat dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) permintaan kredit baru yang sebesar 64,8%. 

Nilai SBT tersebut turun jika dibandingkan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 87%. Kendati, angkanya masih lebih tinggi dibandingkan pada kuartal I/2021 yang mencapai 30,4%.

Menurut penggunaannya, penyaluran kredit baru tetap tumbuh di seluruh jenisnya. SBT permintaan kredit konsumsi meningkat 46,8% pada kuartal I/2022.

SBT permintaan kredit modal kerja tercatat sebesar 65,3%. Sementara, SBT permintaan kredit investasi mencapai 31,3%.

Berdasarkan sektornya, penyaluran kredit baru paling besar di sektor perdagangan besar dan eceran, yakni 48,5%. Posisinya diikuti sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan sebesar 39,5%.

SBT permintaan kredit sektor jasa penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum tercatat sebesar 36,7%. Sementara, SBT permintaan kredit sektor di transportasi, pergudangan, dan komunikasi serta listrik, air, dan gas masing-masing sebesar 23,8% dan 23,3%.

Adapun, bank sentral memperkirakan penyaluran kredit baru tumbuh lebih tinggi pada kuartal II/2022. Ini terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru yang sebesar 79% pada kuartal tersebut.

(Baca: Penyaluran Kredit Baru Meningkat pada Kuartal IV/2021)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags