Permintaan Pembiayaan Korporasi Melambat Lagi pada Agustus 2023

Bank Indonesia (BI) melaporkan, permintaan pembiayaan korporasi terindikasi melambat pada Agustus 2023. Ini tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi yang sebesar 14,7% pada bulan lalu.

Ridhwan Mustajab

19 Sep 2023 - 11.32

Data

Bank Indonesia (BI) melaporkan, permintaan pembiayaan korporasi terindikasi melambat pada Agustus 2023. Ini tecermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi yang sebesar 14,7% pada bulan lalu.

SBT pembiayaan korporasi pada Agustus 2023 lebih rendah dibandingkan sebulan sebelumnya yang sebesar 17,6%. Persentasenya juga lebih rendah dibandingkan pada Agustus 2022 yang sebesar 17,9%.

Pertumbuhan kebutuhan pembiayaan korporasi terutama didorong oleh sektor informasi dan komunikasi serta industri pengolahan. Sementara, perlambatan terjadi di sektor pertanian, perdangangan, serta transportasi dan pergudangan, karena penurunan kegiatan operasional imbas lemahnya permintaan domestik dan impor.

Mayoritas sumber pembiayaan korporasi dipenuhi dari dana sendiri dengan proporsi sebesar 62,0%. Posisinya diikuti oleh pembiayaan yang bersumber dari penambahan pinjaman ke perbankan dalam negeri sebesar 12,0%.

Ada pula pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, penjualan aset tetap non-produktif, dan pinjaman/utang dari perusahaan induk. Persentasenya sama-sama sebesar 4,1%. 

Dari sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan terpantau meningkat pada Agustus 2023 dibandingkan bulan sebelumnya. Ini terindikasi dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit sebesar 11,9%.

Sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Agustus 2023 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 39,8%. Kemudian, proporsi pembiayaan yang berasal dari koperasi dan leasing masing-masing sebesar 22,3% dan 13,5%.

Lebih lanjut, BI mengindikasikan penyaluran kredit baru oleh perbankan terindikasi meningkat pada Agustus 2023. Ini tecermin dari SBT penyaluran kredit baru yang sebesar 86,2%. Nilai itu lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang sebesar 45,1%.

Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru adalah permintaan pembiayaan dari nasabah. Selain itu, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan serta tingkat persaingan usaha dari bank lain.

(Baca: Permintaan Pembiayaan Korporasi Melambat pada Juli 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags