Bank Indonesia (BI) melaporkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas sebesar Rp8.350,4 triliun pada April 2023. Jumlah itu tumbuh 5,5% dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) sebesar Rp7.911,3 triliun.
Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) yang sebesar 3,4% (yoy). Sedangkan, kenaikan peredaran uang kuasi sebesar 8,6% (yoy).
Lebih lanjut, perkembangan M2 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Secara rinci, penyaluran kredit tumbuh 8,8% (yoy) pada April 2023, sejalan dengan perkembangan penyaluran kredit produktif dan konsumtif.
Aktiva luar negeri bersih mencatatkan pertumbuhan sebesar 11% (yoy) pada April 2023. Ini seiring dengan perkembangan cadangan devisa.
Adapun, tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat masih terkontraksi 25,3% (yoy) pada bulan lalu. Hak itu didorong oleh kewajiban sistem moneter kepada pemerintah pusat yang tumbuh 41,2% (yoy) pada April 2023.