Aktivitas Pabrik di China Turun, Laju Harga Tembaga Terbatas

Harga tembaga turun tipis pada perdagangan Jumat (2/6) pagi. Kondisi ini dipicu oleh turunnya aktivitas pabrik China yang menimbulkan kekhawatiran atas prospek permintaan logam di tengah rentannya pertumbuhan ekonomi.

Sarnita Sadya

2 Jun 2023 - 09.40

Data

Harga tembaga bergerak terbatas pada perdagangan Jumat (2/6) pagi. Pada pukul 08.05 WIB, harga tembaga berjangka untuk kontrak Juli 2023 di bursa Comex terpantau turun tipis 0,15% ke level US$3,7023/pon.

Sepanjang perdagangan pagi ini, harga tembaga sempat menguat menyentuh level tertingginya di US$3,7083/pon dan level terendah di US$3,6993/pon. Harga tersebut berbalik arah dari perdagangan sehari sebelumnya yang naik 1,94% pada 1 Juni 2023.

Di bursa London Metal Exchange (LME), harga tembaga juga terpantau turun 0,27% ke level US$8.207,50/ton pada waktu perdagangan yang sama. Pergerakan tersebut juga berbalik arah dari perdagangan sehari sebelumnya yang tumbuh 1,74%.

Pergerakan harga tembaga pada pagi ini dipicu oleh turunnya aktivitas pabrik China sebagai konsumen terbesar dunia yang menimbulkan kekhawatiran atas prospek permintaan logam di tengah rentannya pertumbuhan ekonomi.

Melansir Reuters, aktivitas manufaktur yang menurun dan keuntungan industri yang merosot di China membuat sejumlah investor menjadi bearish. Citi dan Goldman Sachs memperkirakan harga tembaga akan turun masing-masing menjadi US$8.000/ton dan US$7.750/ton dalam tiga bulan mendatang.

Adapun, Chili, produsen tembaga terbesar dunia dan pengekspor utama ke China, juga tertekan oleh penurunan harga tembaga. Badan Statistik INE Chili menyebutkan pada Rabu (31/5) bahwa produksi tembaga Chili turun 1,1% secara tahunan menjadi 417.279 ton pada April 2023.

INE menambahkan, produksi manufaktur Chili juga terkoreksi 6,4% pada periode yang sama. Angkanya tercatat jauh di bawah ekspektasi pasar yang turun 3,0% menurut jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom. Penurunan harga tembaga yang diikuti pelemahan produksi membuat peso sebagai mata uang Chili jatuh 1% terhadap dolar.

(Baca: Permintaan Global Terus Lesu, Harga Tembaga Kembali Tertekan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags