Australia Perbarui Perkiraan Panen, Harga Gandum Kembali Naik

Harga gandum kembali melanjutkan lajunya di zona hijau di tengah optimisme kondisi gandum di Australia yang membaik.

Gita Arwana Cakti

6 Sep 2022 - 09.00

Data

Harga gandum kembali melanjutkan lajunya di zona hijau pada perdagangan Selasa (6/9). Kenaikan tersebut terpantau lebih tebal dibandingkan dengan kenaikan pada perdagangan sebelumnya.

Harga gandum berjangka untuk kontrak Desember 2022 di Chigaco Board of Trade (CBOT) melejit 1,27% ke level US$822,60/gantang (bushel) pada pukul 08.30 WIB.  

Harga gandum meningkat setelah bergerak di rentang US$811,50/gantang hingga US$824,30/gantang. Penguatan ini terjadi setelah harga gandum ditutup naik 0,53% pada perdagangan awal pekan ini. Namun pada akhir pekan lalu harga gandum berakhir di zona merah dengan terkoreksi 0,37%

Jika melihat pergerakan harga sepanjang tahun berjalan, maka komoditas biji-bijian itu masih naik tipis 6,73%. Harga gandum juga telah meningkat 15,19% dalam setahun terakhir. 

Kenaikan harga gandum terjadi di tengah optimisme perkiraan panen di Australia yang diharapkan dapat menjadi kabar baik saat tanaman di Eropa dan Argentina terganggu cuaca.

Salah satu eksportir biji-bijian utama dunia itu, akan memperbarui perkiraan panen gandumnya pada hari ini. Kondisi basah di seluruh negeri sepanjang 2022 telah memberi banyak petani alasan untuk optimistis.

Setelah meningkatkan penanaman, petani diharapkan untuk melakukan panen besar lainnya, dan laporan tersebut kemungkinan akan merevisi ke atas perkiraan produksi yang sudah cukup baik.

Prospek lebih banyak pasokan itu memberikan sedikit kelegaan bagi dunia setelah menghadapi ketidakpastian terhadap cadangan biji-bijian. Salah satunya karena cuaca ekstrem yang telah memangkas produksi di beberapa bagian Eropa.

Selain itu, ada kekhawatiran tentang panen di Argentina, produsen gandum besar lainnya di belahan bumi selatan. Karena La Nina menyedot kelembapan tanah di sana, para petani tidak lagi menanam karena kekeringan.

Kekeringan juga menyusutkan hasil panen di China dan daerah ‘sabuk pertanian’ AS. Bahkan saat pengiriman gandum mulai mengalir lagi dari Ukraina, ada kekhawatiran atas panen berikutnya karena bidang-bidang tanah pertanian hilang selama perang.

Sementara itu, sepanjang Agustus 2022, Food and Agriculture Organization (FAO) melaporkan harga rata-rata pangan global kembali mengalami penurunan. Indeks untuk biaya pangan global turun 1,9% pada Agustus dari bulan sebelumnya.  

Penurunan tersebut merupakan penurunan kelima berturut-turut pada tahun ini. Hal itu di antaranya disebabkan seiring kenaikan pasokan sejumlah bahan pangan tidak diimbangi dengan kenaikan permintaan sejumlah bahan pangan.

Berdasarkan catatan FAO, panen gandum di belahan bumi bagian utara memberikan angin segar bagi pasokan pangan global. Di sisi lain, sejumlah produk biji-bijian seperti gandum mulai bisa mengalir dari Ukraina. Sebelumnya, pasokan gandum global sempat terhambat akibat konflik antara Rusia dan Ukraina.

(Baca: 8 Produsen Gandum Terbesar Dunia, China Juaranya)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags