Berapa Impor Aspal Indonesia dalam Sedekade Terakhir?

Melihat trennya dalam sedekade terakhir, impor aspal Indonesia terpantau berfluktuasi. Pada 2021, impor aspal mencapai US$387,21 juta dengan volume 926 juta ton.

Sarnita Sadya

28 Sep 2022 - 16.48

Data

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal lantaran Indonesia masih terus mengimpor aspal dari negara lain. Padahal, Indonesia punya potensi aspal yang sangat besar hingga 662 juta ton di Buton, Sulawesi Tenggara.

Indonesia memang masih kerap mengimpor aspal. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kiriman aspal dari luar negeri mencapai US$387,21 juta dengan volume 926 juta ton pada 2021.

Nilai impor aspal pada 2021 meningkat 32,60% dibandingkan setahun sebelumnya yang sebesar US$292,01 juta. Sementara, volumenya mengalami pertumbuhan 6,89% dibandingkan pada 2020 yang sebesar 873 juta ton.

Melihat trennya dalam sedekade terakhir, impor aspal terpantau berfluktuasi. Impor aspal paling besar senilai US$664 juta dengan volume 1,04 juta ton. Sedangkan, impor aspal paling rendah senilai US$292 juta dengan volume 873,82 juta ton.

Adapun, Indonesia paling banyak mengimpor aspal dari Singapura senilai US$233,02 juta dengan volume 538.505 ton. Posisi kedua ditempati oleh Malaysia dengan impor aspal senilai US$41,79 juta dan volume 98.047 ton.

Impor aspal dari Kuwait ke Indonesia senilai US$34,77 juta dengan volume 100.405 ton. Sementara, Indonesia mengimpor aspal dari China senilai US$17,74 juta dengan volume 42.926 ton.

Sebagai catatan, data aspal yang tertera memiliki kode HS 2713. Komoditas ini memiliki deskripsi kokas petroleum, bitumen petroleum, dan residu lainnya dari minyak petroleum atau dari minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen.

(Baca: Impor BBM Indonesia Fluktuatif Sejak 2012-2021)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags