CPO Kembali ke Zona Merah Imbas Perkiraan Produksi Meningkat

Pelemahan harga minyak sawit mentah (CPO) seiring dengan perkiraan produksi CPO di Malaysia yang meningkat pada awal Maret 2022.

Winarni

18 Mar 2022 - 10.13

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali melemah pada penutupan perdagangan Kamis (17/03). Hal tersebut seiring dengan perkiraan produksi CPO di Malaysia yang meningkat pada awal Maret 2022.

Berdasarkan data perdagangan bursa derivatif Malaysia, harga CPO untuk kontrak April melemah ke level RM6.553/ton pada Kamis (17/3). Harga tersebut terkoreksi 346 poin atau 5,02% dari penutupan sesi sebelumnya di RM6.899/ton.  

Untuk kontrak Mei 2022, harga CPO berjangka di Malaysia juga menyusut 168 poin atau 2,65% dari RM6.337/ton ke level RM6.169/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Juni 2022 melemah 131 poin atau 2,16% dari RM6.067/ton ke level RM5.936/ton. 


Harga minyak sawit telah menurun hampir 12% dalam sepekan terakhir. Menghapus sebagian besar keuntungan akibat perang Rusia dan Ukraina pada akhir Februari 2022.

Melansir dari Reuters, perkiraan produksi yang lebih tinggi menjadi faktor penekan harga CPO. Berdasarkan data Southern Peninsula Palm Oil Millers' Association, produksi CPO diproyeksi naik 33% pada 1-15 Maret 2022 dibandingkan sebulan sebelumnya.

Selain itu, CPO dipengaruhi oleh penurunan harga minyak nabati pesaing. Harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange menurun 0,4%.

Harga minyak sawit di bursa yang sama turun 1,1%. Sedangkan, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade meningkat 0,3%.

(Baca: Harga CPO Rebound Didorong Naiknya Ekspor Malaysia)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags