Harga bahan pangan terpantau beragam pada perdagangan hari ini, Selasa (23/5) pukul 13.00 WIB. Dari 10 daftar harga yang ada di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) di laman Bank Indonesia, sebanyak lima komoditas naik, empat komoditas stabil, dan satu komoditas turun.
Jika dilihat dari persentase kenaikannya, harga cabai merah naik 0,81% atau Rp350/kg menjadi Rp43.450/kg dari Rp43.100/kg. Diikuti oleh bawang putih yang harganya semakin mahal 0,65% atau Rp250/kg menjadi Rp38.750/kg dari Rp38.500/kg. Lalu, harga daging ayam naik 0,39% atau Rp150/kg menjadi Rp38.400/kg dari Rp38.250/kg.
Sementara itu, harga cabai rawit juga lebih tinggi 0,36% atau Rp150/kg menjadi Rp42.000/kg dari Rp41.850/kg. Begitu pula harga telur ayam yang naik tipis 0,16% atau Rp/50kg menjadi Rp31.850/kg dari Rp31.800/kg.
Selanjutnya, harga dari empat komoditas lainnya stabil siang ini yaitu minyak goreng tetap di Rp19.450/kg, gula pasir yang tak beranjak dari Rp15.250/kg, daging sapi yang stabil di Rp135.250/kg, dan beras yang tetap di Rp13.450/kg.
Adapun satu-satunya komoditas yang mengalami penurunan harga adalah bawang merah sebesar 0,24% atau lebih murah Rp100/kg menjadi Rp42.100/kg dari Rp42.200/kg.
(Baca: Daftar Harga Pangan: Cabai hingga Beras (Senin, 22 Mei 2023))
Sebagai informasi, harga pangan di atas diambil berdasarkan survei yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Pencacahan data dilakukan setiap hari kerja yakni Senin-Jumat, pukul 09.00 WIB - 11.00 WIB. Harga yang dilaporkan adalah harga dalam satuan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Pelaporan disampaikan secara harian kepada Bank Indonesia pada pukul 10.00 -12.00 wib, dan diharapkan seluruh data dapat dipublikasikan pada pukul 13.00 WIB, dengan asumsi tidak terdapat kendala teknis di lapangan.
Jumlah pedagang yang disurvei setiap pasar tradisional adalah dua pedagang untuk setiap komoditi dengan lokasi yang tidak terlalu berdekatan. Selain itu, pedagang tersebut melakukan aktivitas pada tempat yang tetap/permanen/tidak berpindah-pindah.
Saat ini kota yang menjadi sampel pengambilan data adalah 82 kota/kabupaten yang menjadi sampel untuk penghitungan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Nasional oleh Badan Pusat Statistik. Adapun jumlah sampel pasar yang disurvei adalah dua pasar tradisional untuk masing-masing kota/kabupaten dan merupakan pasar utama yang tergolong besar.