Daftar Harga Pangan: Cabai Merah Melonjak (7 September 2022)

Harga cabai merah melonjak Rp1.050/kg, sedangkan cabai rawit turun Rp150/kg. Berikut rincian daftar harga pangan nasional lainnya.

Gita Arwana Cakti

7 Sep 2022 - 14.30

Data

Harga cabai merah bergerak naik di tengah harga komoditas pangan lainnya stagnan cenderung turun.  Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pada Rabu (7/9) pukul 13.35 WIB, harga cabai merah naik Rp1.050/kg atau 1,50% dari Rp70.150/kilogram (kg) menjadi Rp71.200/kg.

Secara rinci, harga cabai merah besar naik Rp600/kg atau 0,91% dari Rp65.600/kg menjadi Rp66.200/kg. Sementara, harga cabai merah keriting naik Rp1.550/kg atau 0,91% dari Rp71.850/kg menjadi Rp73.400/kg.      

Sementara itu, harga cabai rawit dibanderol sebesar Rp59.500/kg. Nilai tersebut turun Rp150/kg atau 0,25% dari perdagangan sebelumnya yang sebesar Rp59.650/kg.      

Harga cabai rawit hijau naik Rp400/kg atau 0,77% dari Rp52.100/kg menjadi Rp52.500/kg. Sementara, harga cabai rawit merah turun Rp200/kg atau 0,31% dari Rp64.850/kg menjadi Rp64.650/kg.      

Berdasarkan wilayahnya, harga cabai merah tertinggi berada di Aceh mencapai Rp102.350/kg. Harga cabai merah terendah berada di Sulawesi Utara senilai Rp40.000/kg. Di DKI Jakarta, harga cabai merah diperdagangkan sebesar Rp83.350/kg.

Untuk cabai rawit, harga paling mahal berada di Maluku Utara sebesar Rp102.500/kg. Harga cabai rawit termurah berada di Nusa Tenggara Barat senilai Rp39.650/kg. Di DKI Jakarta, harga cabai rawit dibanderol senilai Rp64.600/kg.  

Kenaikan harga cabai merah melanjutkan kenaikan yang telah terjadi sejak 31 Agustus 2022 dengan peningkatan akumulatif Rp9.550/kg. Sementara itu, harga cabai rawit turun setelah kemarin naik Rp900/kg.

Kenaikan harga cabai terpantau cukup signifikan setelah diumumkannya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 3 September lalu. Harga cabai merah langsung melonjak Rp6.100/kg pada 5 September 2022 dari pergerakan 2 September 2022. Adapun harga cabai rawit naik Rp1.500/kg pada periode yang sama.

Pergerakan harga bahan pangan memang menjadi salah satu sektor yang paling sensitif terkena imbas saat adanya kenaikan harga BBM. Asosiasi Pedagang Pasar Indonesia (APPSI) sebelumnya telah mengatakan dengan adanya kenaikan harga BBM, harga sembako berpotensi melonjak menyusul potensi biaya logistik yang akan meningkat.

Namun demikian, Guru Besar IPB University Bayu Krisnamurthi mengungkapkan bahwa kenaikan harga akibat pergerakan BBM hanya berdampak dalam jangka pendek. Mengutip Bisnis.com, Bayu mengatakan lonjakan terjadi seiring masing-masing pengusaha atau pedagang mengkalkulasikan kembali biaya produksi dan harga jual menuju keseimbangan baru.

Namun pergerakan harga untuk jangka menengah dan panjang akan kembali terjadi sesuai dengan kondisi masing-masing komoditas tersebut.

(Baca: Harga Bawang Merah Turun, Bawang Putih Stabil (6 September 2022))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags