Dalam Sepekan, Harga Minyak Fluktuatif Cenderung Tertekan

Harga minyak mengalami tren menurun selama sepekan terakhir. Minyak sempat menguatkarena sentimen adanya pengurangan pasokan dari negara-negara pengekspor minyak atau OPEC+ menjadi pendorong harga.

Winarni

2 Sep 2022 - 17.00

Data

Harga minyak mengalami tren penurunan selama sepekan terakhir. Minyak sempat menguat pada awal pekan karena sentimen adanya pengurangan pasokan dari negara-negara pengekspor minyak atau OPEC menjadi pendorong harga. 

Adanya penyusutan persediaan bahan bakar AS yang lebih besar dari perkiraan turut menjadi faktor pendorong harga komoditas tersebut. Akan tetapi harga minyak berbalik arah dan terkoreksi cukup dalam mencapai 5% dan merupakan penurunan terendah selama sebulan terakhir, yang diakibatkan oleh munculnya kekhawatiran akan kenaikan suku bunga dibeberapa bank sentral dunia guna melawan lonjakan inflasi. 

Pasar khawatir akan prospek melemahnya permintaan bahan bakar seiring berkurangnya daya beli konsumen global. Sementara itu, diberlakukanya kembali penguncian wilayah di China makin menambah kekhawatiran pasar akan prospek permintaan minyak dari negara konsumen utama dunia tersebut. Misalnya saja, pusat teknologi Cina Selatan, Shenzhen, memperketat pembatasan Covid-19 karena kasus terus meningkat. Acara besar dan hiburan dalam ruangan ditangguhkan selama tiga hari di distrik terpadat di kota tersebut.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange sampai dengan perdagangan Jumat petang (2/9) pukul 16.08 WIB melemah 4,23% menjadi US$89,12 per barel, lebih rendah dibandingkan dengan harga pekan sebelumnya yang sebesar US$93,06 per barel. 

Adapun, harga Brent di ICE Futures Europe juga terkoreksi 4,05% menjadi US$95,00 per barel, lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir pekan sebelumnya US$99,01 per barel.

(Baca: Jelang Pertemuan OPEC+, Harga Minyak Rebound)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags