Data Penutupan Harga CPO di Bursa Malaysia (29 November 2023)

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu (29/11) di bursa berjangka Malaysia. CPO turun terbebani oleh kenaikan ringgit. Adapun pasar menantikan data dari Malaysia.

Winarni

30 Nov 2023 - 08.45

Data

Harga kontrak minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup melemah pada akhir perdagangan Rabu (29/11) di bursa berjangka Malaysia.

Harga kontrak minyak sawit terbebani oleh kenaikan ringgit dan penawaran yang agresif dari produsen utama CPO di Indonesia. Adapun para pedagang juga tengah menantikan data perkiraan produksi Malaysia selama sebulan penuh.

Tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Desember 2023 ditutup turun 22 poin atau 0,59% dari sebelumnya RM3.756/ton ke level RM3.734/ton.

Untuk kontrak Januari 2024, harga CPO berjangka di Malaysia turun 26 poin atau 0,68% dari RM3.849/ton ke level RM3.823/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Februari 2024 turun poin atau 0,64% dari RM3.897/ton ke level RM3.872/ton.

Adapun, kontrak minyak kedelai teraktif di Dalian turun 0,63% dan kontrak minyak sawit jatuh 2,11%. Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) ditutup melemah 0,62%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait saat mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

Sementara itu, nilai tukar Ringgit Malaysia, yang merupakan mata uang utama perdagangan CPO menguat 0,44% terhadap dolar AS. Hal ini membuat komoditas tersebut lebih mahal bagi pembeli yang memegang mata uang asing.

Mengutip Reuters, Paramalingam Supramaniam, Direktur Broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor menilai penyebab utama turunnya harga CPO adalah adanya penawaran agresif dari Indonesia yang merupakan produsen dan eksportir minyak sawit terbesar di dunia. Selain itu, nilai tukar ringgit yang menguat kuga turut memberikan tekanan pada ekspor yang lemah.

Di sisi lain, permintaan baru dari pembeli utama India terlihat berkurang, sementara ada beberapa pembelian rutin yang terjadi di China di tengah harga CPO yang murah. Anilkumar Bagani, Kepala Penelitian di Sunvin Group mengatakan pasar kini menunggu perkiraan produksi dan ekspor minyak sawit Malaysia selama sebulan penuh.

(Baca: Data Penutupan Harga CPO di Bursa Malaysia (28 November 2023))

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags