Data Penutupan Harga Nikel Global, 1 November 2023

Harga nikel melemah pada penutupan perdagangan Rabu (1/11). Kondisi ini terjadi di tengah tingginya potensi surplus nikel global pada tahun ini.

Sarnita Sadya

2 Nov 2023 - 09.45

Data

Harga nikel melemah pada penutupan perdagangan Rabu (1/11). Tercatat, harga nikel di London Metal Exchange (LME) turun 0,80% ke level US$17.985,50/ton pada penutupan perdagangan kemarin.

Harga nikel melemah setelah bergerak di rentang US$17.941,00/ton-US$18.208,00/ton. Adapun pelemahan tersebut melanjutkan lajunya dari perdagangan sehari sebelumnya yang ditutup melemah 1,94% pada 31 Oktober 2023.

Jika melihat pergerakan sepanjang tahun berjalan, harga nikel tercatat anjlok 40,14%. Harganya pun terpantau turun 17,53% dalam satu tahun terakhir.

Pelemahan harga nikel tersebut terjadi di tengah tingginya potensi surplus nikel global pada tahun ini. Melansir Reuters, analis BMI menyebutkan dalam sebuah catatan bahwa mereka memperkirakan surplus nikel global pada 2023 akan sebesar 307.000 ton, atau meningkat dari surplus 126.000 ton pada 2022.

Meski demikian, berdasarkan analis Citi, harga nikel LME dapat naik hingga sekitar US$20.000/ton lantaran didukung oleh posisi dana yang terbatas, risiko pasokan di produsen utama Indonesia, dan potensi pelonggaran lebih lanjut di China.

BMI memprediksi pemulihan harga logam baru dapat terjadi pada 2024 seiring dengan melemahnya kekuatan dolar AS, terutama pada paruh kedua 2024, meski kemungkinan besar masih akan dibatasi oleh perlambatan tingkat konsumsi global.

Sementara di dalam negeri, cadangan bijih nikel bermutu tinggi di Indonesia diperkirkan habis dalam waktu sekitar 6 tahun. Kondisi ini meningkatkan risiko kekurangan bahan untuk pembuatan baja tahan karat.

Sebagaimana diketahui, bijih nikel Indonesia berkadar tinggi sebesar 1,70% yang digunakan untuk produksi nikel pig iron (NPI) merupakan bahan baku untuk baja tahan karat. Sementara bijih nikel berkadar lebih rendah digunakan untuk pembuatan baterai kendaraan listrik.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Penambang Nikel Indonesia, Meidy Katrin Lengkey, menyebutkan bahwa pemerintah perlu melakukan upaya pengendalian yang komprehensif terhadap ketahanan cadangan nikel sehingga dapat mempertahankan strategi hilirisasi dan meningkatkan nilai tambah.

Di sisi lain, LME telah menyetujui pencatatan merek nikel utama GEM-NI1 China pada Rabu (1/11). Bursa pasar logam industri tertua dan terbesar di dunia tersebut menyatakan bahwa merek yang diproduksi oleh Jingmen Gem Co Ltd tersebut akan segera dicatatkan.

(Baca: Data Penutupan Harga Nikel Global, 25 Oktober 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags