Data Pergerakan Harga Aluminium Global Pagi Ini, 20 Desember 2023

Harga aluminium menguat pada perdagangan Rabu (20/12) pagi. Kondisi ini terjadi seiring dengan pelemahan dolar AS di tengah ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed serta tingginya permintaan dari konsumen logam utama China.

Sarnita Sadya

20 Des 2023 - 10.00

Data

Harga aluminium bergerak terbatas pada perdagangan Rabu (20/12) pagi. Berdasarkan data di London Metal Exchange (LME), harga aluminium terpantau naik tipis 0,04% ke level US$2.269,00/ton pada perdagangan pukul 08.50 WIB.

Harga aluminium menguat setelah bergerak di rentang US$2.267,00/ton - US$2.274,00/ton. Adapun penguatan tersebut berbalik arah dari perdagangan sehari sebelumnya yang melemah 0,66% pada 19 Desember 2023.

Sementara itu, jika melihat pergerakan sepanjang tahun berjalan, harga aluminium terpantau turun 4,63%. Harganya pun tercatat lebih rendah 3,90% dalam satu tahun terakhir.

Penguatan harga aluminium pada pagi ini terjadi seiring dengan melemahnya indeks dolar AS di tengah tingginya spekulasi pelaku pasar bahwa Federal Reserve akan segera memangkas suku bunga pada tahun depan.

Adapun penguatan terbatas setelah harga aluminium telah melonjak selama lima hari perdagangan beruntun pada 12-18 Desember 2023 dengan akumulasi kenaikan 7,64% ke level tertinggi dalam lebih dari satu bulan di level US$2.283,00/ton pada penutupan perdagangan Senin (18/12).

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau turun secara harian 0,78% ke level terendah dalam lebih dari empat bulan di level 101,739 pada penutupan perdagangan kemarin, Selasa (19/12).

Sebagaimana diketahui, pelemahan dolar AS membuat komoditas yang dihargakan dengan dolar menjadi lebih menarik karena lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi lain, permintaan terhadap komoditas logam tersebut terpantau meningkat yang ditandai dengan melonjaknya impor aluminium China. Melansir Reuters, data Administrasi Umum Bea Cukai China (GACC) pada Senin (18/12) menunjukkan bahwa impor aluminium China melejit 34,2% pada November dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Tercatat, konsumen sekaligus produsen aluminium terbesar di dunia tersebut mengimpor 343.109 metrik ton aluminium mentah beserta produk-produknya yang termasuk logam primer dan aluminium yang tidak ditempa pada bulan lalu. Hal ini terjadi di tengah kuatnya permintaan dan tingginya ekspektasi bahwa selera beli pasokan domestik berkurang.

Adapun total impor November terpantau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan impor Oktober yang sebesar 351.065 metrik ton, atau yang menjadi volume tertinggi dalam dua tahun terakhir. Meski demikian, jika diakumulasi selama 11 bulan pertama tahun ini, impor aluminium mentah dan produk China naik 28,3% menjadi 2,74 juta metrik ton.

(Baca: Data Pergerakan Harga Aluminium Global Pagi Ini, 13 Desember 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags