Harga emas dunia terpantau kembali menguat pada perdagangan Kamis (16/11) petang. Ini didukung oleh ekspektasi bahwa The Federal Reserve (The Fed) telah mencapai akhir siklus pengetatan suku bunga, meski kenaikan indeks dolar Amerika Serikat (AS) membatasi kenaikan harga emas.
Pada perdagangan Kamis (16/11) pukul 15.00 WIB, harga kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember 2023 di divisi Comex New York Exchange sebesar US$1.969,4 per troy ons. Nilainya menguat 0,26% dibandingkan pada perdagangan sebelumnya.
Harga emas di pasar spot juga terkerek 0,32% ke level US$1.966,68 per troy ons. Sementara, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya naik 0,08% menjadi 104,350.
Inflasi AS mencatatkan perlambatan pada Oktober 2023 sejalan dengan penurunan tajam harga bensin. Sementara, penjualan ritel turun untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan.
Tanda-tanda melambatnya inflasi meningkatkan spekulasi di kalangan investor bahwa The Fed sudah selesai melakukan kampanye kenaikan suku bunga. Bahkan, The Fed diproyeksikan memangkas suku bunganya pada pertengahan tahun depan.
Menurut alat CME FedWatch, sebagian besar pedagang memperkirakan The Fed mempertahankan suku bunganya pada Desember 2023. Mereka pun bertaruh bahwa bank sentral AS akan mulai menurunkan suku bunganya pada Mei 2023.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp1.096.000. Nilai tersebut turun Rp1.000 bila dibandingkan posisi sebelumnya.
Adapun, harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp993.000 per gram. Nilai itu juga lebih rendah Rp1.000 jika dibandingkan pada perdagangan kemarin.
(Baca: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Kamis, 16 November 2023))