Data Pergerakan Harga Gandum Global Pagi Ini, 5 Desember 2023

Harga gandum bergerak terbatas pada perdagangan Selasa (5/12) pagi. Kondisi ini terjadi setelah China membeli gandum AS dengan jumlah besar karena hujan lebat yang melanda area penanaman menurunkan kualitas hasil panen Negeri Panda pada tahun ini.

Sarnita Sadya

5 Des 2023 - 10.20

Data

Harga gandum bergerak terbatas pada perdagangan Selasa (5/12) pagi. Harga gandum berjangka untuk kontrak Desember 2023 di Chicago Board of Trade (CBOT) terpantau turun 0,22% ke level US$616,90/gantang (bushel) pada pukul 08.41 WIB.

Harga komoditas biji-bijian tersebut melemah setelah bergerak di rentang US$616,88/gantang - US$619,80/gantang. Adapun pelemahan tersebut berbalik arah dari reli perdagangan lima hari sebelumnya yang ditutup menguat dengan akumulasi kenaikan 9,81% pada 28 November - 4 Desember 2023.

Sementara jika melihat pergerakan sepanjang tahun berjalan, harga gandum merosot 21,96%. Harganya pun melemah 16,32% dalam satu tahun terakhir.

Terbatasnya pergerakan harga gandum pada pagi ini terjadi setelah China membukukan pembelian gandum AS terbesarnya sejak 2020 di tengah hujan lebat yang melanda area penanaman menurunkan kualitas hasil panen Negeri Panda pada tahun ini.

Melansir Reuters, Departemen Pertanian AS (USDA) mengonfirmasi pada Senin (4/12) bahwa sebanyak 440.000 metrik ton gandum musim dingin merah lunaknya telah dikirim ke China.

Sebelumnya, Negeri Panda juga telah membeli gandum dari Negeri Paman Sam sebanyak 220.000 metrik ton pada 3 Oktober, diikuti 181.000 metrik ton pada 13 Oktober, dan 110.000 metrik ton lainnya pada 22 November.

Besarnya ekspor AS ke China tersebut memberikan dorongan terhadap gandum AS yang diperkirakan USDA akan turun ke level terendah dalam 52 tahun pada tahun pemasaran 2023/2024 yang dimulai pada 1 Juni mendatang.

Sebagai informasi, sebagian besar gandum yang dibeli China merupakan gandum SRW. Gandum SRW merupakan jenis gandum berprotein rendah yang sering digunakan untuk membuat roti pipih, kue kering, dan biskuit. Jenis gandum tersebut juga bisa digunakan sebagai pakan ternak.

China, yang merupakan produsen sekaligus konsumen gandum terbesar di dunia, juga telah membeli gandum Australia dan Prancis. Para analis meyakini bahwa China perlu mengimpor gandum yang digiling untuk dicampur dengan pasokan domestik yang rusak akibat hujan.

Di sisi lain, adanya serangan pelayaran di Laut Merah bagian selatan pada Minggu (3/12) telah memicu kekhawatiran baru yang mungkin dapat menghambat pengiriman pasokan.

(Baca: Data Pergerakan Harga Gandum Global Pagi Ini, 28 November 2023)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags