Harga minyak mentah dunia bergerak turun pada perdagangan Kamis (16/11) petang. Penurunan harga emas hitam tersebut memperpanjang tren pada sesi sebelumnya.
Hal itu dipicu oleh sinyal pasokan yang lebih tinggi di Amerika Serikat (AS). Selain itu, harga minyak dibebani oleh kekhawatiran terhadap lemahnya permintaan energi dari China.
Pada perdagangan Rabu (16/11) pukul 15.00 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2023 di New York Mercantile Exchange sebesar US$75,94 per barel. Nilainya turun 0,73% dibandingkan pada perdagangan sebelumnya yang sebesar US$76,50 per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari 2024 di London ICE Futures Exchange sebesar US$80,40 per barel. Harganya juga lebih rendah 0,96% dibandingkan pada perdagangan sehari sebelumnya yang sebesar US$81,18 per barel.
Badan Informasi Energi (EIA) AS mencatat, stok minyak mentah AS naik 3,6 juta barel menjadi 421,9 juta barel pada pekan lalu. Jumlah itu melebihi ekspektasi yang memperkirakan kenaikan sebesar 1,8 juta barel. Sementara, produksi minyak mentah AS terpantau stabil di level 13,2 juta barel per hari (bph).
Di sisi lain, produksi kilang minyak China menurun pada Oktober 2023. Ini disebabkan oleh melemahnya permintaan bahan bakar industri dan menyempitnya margin penyulingan.
Namun, aktivitas ekonomi Negeri Panda terindikasi meningkat pada Oktober 2023. Hal itu tecermin dari meningkatnya produksi pabrik dan penjualan ritel di China yang melampaui ekspektasi.
(Baca: Data Pergerakan Harga Minyak Global Harian (15 November 2023))