Harga minyak mentah dunia menguat terbatas pada perdagangan Jumat (17/11) petang. Ini terjadi di tengah kekhawatiran atas permintaan global, terutama dari Amerika Serikat (AS) dan China.
Pada perdagangan Jumat (17/11) pukul 15.13 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2023 di New York Mercantile Exchange sebesar US$73,10 per barel. Nilainya naik 0,05% dibandingkan pada perdagangan sebelumnya yang sebesar US$73,06 per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari 2024 di London ICE Futures Exchange sebesar US$77,43 per barel. Harganya juga lebih tinggi 0,01% dibandingkan pada perdagangan sehari sebelumnya yang sebesar US$77,42 per barel.
Harga minyak masih terus dibayangi oleh melemahnya prospek permintaan di AS dan China. Ini salah satynya tecermin dari kenaikan tajam persediaan minyak mentah AS, sedangkan produksi tetap tinggi.
Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan, stok minyak AS naik 3,6 juta barel menjadi 421,9 juta barel pada pekan lalu. Sementara, produksi minyak mentah AS stabil di level 13,2 juta barel per hari (bph) pada Oktober 2023.
Sementara, produksi kilang minyak China mencatatkan penurunan pada bulan lalu. Hal itu disebabkan oleh melemahnya permintaan bahan bakar industri dan menyempitnya margin penyulingan.
Adapun, rata-rata permintaan minyak global sebesar 101,6 juta barel per hari (bph) pada paruh pertama November 2023. Ini lebih rendah dibandingkan perkiraan yang sebesa 200.000 bph.
Penurunan harga yang baru-baru ini terjadi berpotensi membuat Arab Saudi memperpanjang pengurangan produksi minyak suka rela tambahan sebesar 1 juta bph hingga awal tahun 2024. Ini akan membantu untuk menghapus perkiraan surplus dan memberikan beberapa dukungan kepada pasar.
(Baca: Data Pergerakan Harga Minyak Global Harian (16 November 2023))