Harga minyak mentah dunia bergerak fluktuatif pada perdagangan Rabu (8/11) petang. Fluktuasi harga minyak terjadi usai merosot ke level terendah dalam lebih dari tiga bulan pada sesi kemarin, karena kekhawatiran berkurangnya permintaan di Amerika Serikat dan China.
Pada perdagangan Rabu (8/11) pukul 15.00 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember 2023 di New York Mercantile Exchange sebesar US$77,36 per barel. Nilai itu turun 0,04% dibandingkan pada perdagangan sebelumnya yang sebesar US$77,39 per barel.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari 2024 di London ICE Futures Exchange sebesar US$81,78 per barel. Harganya juga lebih tinggi 0,21% dibandingkan pada perdagangan sehari sebelumnya yang sebesar US$81,61 per barel.
Berdasarkan dari American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah AS naik hampir 12 juta barel pada pekan lalu. Sementara itu, Badan Informasi Energi (EIA) memperkirakan, kenaikan produksi minyak mentah AS pada tahun ini lebih rendah dari perkiraan.
EIA juga memperkirakan total konsumsi minyak di Negeri Paman Sam akan turun sebesar 300.000 barel per hari pada tahun ini. Hal tersebut membalikkan perkiraan sebelumnya bahwa konsumsi minyak naik 100.000 barel per hari.
Di sisi lain, prospek permintaan di China menimbulkan keraguan. Ini lantaran ekspor barang dan jasa di Negeri Panda pada Oktober 2023 mengalami kontraksi lebih cepat dari perkiraan.
(Baca: Data Pergerakan Harga Minyak Global Harian (7 November 2023))