Dibayangi Pemulihan Persediaan, Harga CPO Naik Terbatas

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu (7/6) di bursa berjangka Malaysia. CPO hampir tidak berubah karena masih terbebani oleh perkiraan peningkatan persediaan dan produksi bulan Mei.

Winarni

8 Jun 2023 - 08.30

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat tipis pada akhir perdagangan Rabu (7/6) di bursa berjangka Malaysia. CPO hampir tidak berubah karena masih terbebani oleh perkiraan peningkatan persediaan dan produksi Malaysia pada Mei.

Tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Juli 2023 ditutup naik 11 poin atau 0,33% dari sebelumnya RM3.346/ton ke level RM3.357/ton.

Untuk kontrak Agustus 2023, harga CPO berjangka di Malaysia naik 4 atau 0,12% dari RM3.316/ton ke level RM3.320/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak September 2023 naik 3 poin atau 0,09% dari RM3.315/ton ke RM3.318/ton.

Mengutip Reuters, Refinitiv Agriculture Research dalam sebuah catatan menyebutkan bahwa produksi dan pemulihan stok telah memberikan tekanan pada pasar kelapa sawit. Output CPO pun diperkirakan meningkat hingga kuartal III tahun ini karena faktor musiman serta berkurangnya masalah kekurangan tenaga kerja.

Di sisi lain, ekspor minyak sawit diperkirakan meningkat pada bulan-bulan mendatang. Namun, kenaikan permintaan dinilai dapat terbatas di tengah harga CPO yang kurang menarik dibandingkan dengan minyak lunak lainnya.

Adapun survei Reuters menunjukkan persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Mei berpotensi meningkat 6,8% dari bulan sebelumnya menjadi 1,6 juta ton didorong oleh jumlah produksi yang melonjak ke level tertinggi sepanjang tahun ini.

Sementara itu, dari produsen utama CPO, Indonesia, memperkirakan musim kemarau yang parah akibat dampak pola cuaca El Nino, mengancam panen dan meningkatkan risiko kebakaran hutan.

Adanya perlambatan curah hujan di Asia Tenggara sejauh ini kondusif untuk panen, namun ada kekhawatiran tentang peristiwa El Nino yang akan datang, yang akan membawa kondisi kering berkepanjangan di Indonesia dan Malaysia.

Di sisi lain, harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange naik 0,03% sedangkan kontrak minyak sawit Dalian turun 0,3%. Adapun harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) naik 0,5%. Kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.

(Baca: Persediaan di Malaysia Diprediksi Meningkat, Harga CPO Melemah)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags