Investing

Indikator

Brent

minyak

bahan bakar minyak

Meskipun pada perdagangan Jumat (30/9) menguat, tetapi <a href="https://dataindonesia.id/tags/minyak" rel="noopener noreferrer" target="_self">harga minyak</a> mentah dunia tercatat mengalami tren penurunan sepanjang September 2022.Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) di New York Mercantile Exchange sampai dengan perdagangan Jumat petang (30/09) pukul 15.25 WIB terpantau ditutup menguat 1,19% ke level US$82,20 per barel dari perdagangan sebelumnya. Begitu pula harga Brent di ICE Futures Europe juga ditutup naik 1,26% ke level US$88,28 per barel dibandingkan dengan perdagangan kemarin.Namun jika dibandingkan dengan harga awal bulan ini, (1/9), harga minyak WTI terkoreksi 5,82% dari US$87,28 per barel dan Brent melemah 4,24% dari posisi awal September sebesar US$92,19 per barel.<iframe src="https://flo.uri.sh/visualisation/11330329/embed" title="Interactive or visual content" class="flourish-embed-iframe" frameborder="0" scrolling="no" style="width:100%;height:600px;" sandbox="allow-same-origin allow-forms allow-scripts allow-downloads allow-popups allow-popups-to-escape-sandbox allow-top-navigation-by-user-activation"></iframe>Sepanjang bulan ini, harga minyak sempat menguat ditopang adanya perkiraan kenaikan permintaan di tengah ketatnya pasokan. Harga minyak juga terdorong oleh pencabutan pembatasan Covid-19 di kota besar China sehingga muncul optimisme atas pemulihan permintaan di negara importir minyak mentah terbesar dunia itu.Akan tetapi harga berbalik dan mengalami koreksi sepanjang September 2022. Harga minyak bahkan sempat mengalami koreksi hingga 5% yang merupakan penurunan terendah selama 9 bulan terakhir.&nbsp;Tertekannya harga minyak terutama terjadi setelah adanya kebijakan Federal Reserve AS yang menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk ketiga kalinya dan mengisyaratkan bahwa biaya pinjaman akan terus meningkat tahun ini.Kebijakan moneter yang lebih ketat tersebut akan membebani harga keseluruhan di pasar dan menghalangi pembelian bahan bakar. Suku bunga tinggi juga dinilai akan mengganggu aktivitas ekonomi termasuk menghambat permintaan minyak mentah dalam kegiatan industri.&nbsp;Pergerakan harga minyak juga terbebani oleh lonjakan nilai dolar AS, bahkan sempat menyentuh rekor tertinggi dua dekade. Penguatan greenback dapat membatasi kemampuan konsumen pemegang mata uang lain untuk membeli minyak mentah.<blockquote>(Baca: <a href="https://dataindonesia.id/bursa-keuangan/detail/harga-minyak-turun-terbebani-penguatan-dolar-as" rel="noopener noreferrer" target="_self">Harga Minyak Turun, Terbebani Penguatan Dolar AS</a>)</blockquote>

Harga minyak mentah dunia mengalami tren menurun selama September 2022. Minyak bergerak fluktuatif selama satu bulan terakhir.

Dibayangi Perlambatan Global, Minyak Tertekan per September 2022

Tags