Ekspor Malaysia Turun, Harga CPO Melemah

Harga CPO melemah karena perhatian investor beralih ke data yang mengisyaratkan penurunan ekspor dari Malaysia.

Winarni

14 Apr 2022 - 10.32

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di bursa berjangka Malaysia melemah pada penutupan perdagangan Rabu (13/04), setelah naik selama tiga hari berturut-turut. Ini dikarenakan perhatian investor beralih ke data yang mengisyaratkan penurunan ekspor dari Malaysia.

Tercatat harga CPO untuk kontrak April 2022 melemah ke level RM6.833/ton. Harga tersebut turun 57 poin atau 0,83% dari penutupan sesi sebelumnya di RM6.890/ton.  

Untuk kontrak Mei 2022, harga CPO berjangka di Malaysia juga melemah 57 poin atau 0,87% dari RM6.546/ton ke level RM6.489/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Juni 2022 turun 42 poin atau 0,68% dari RM6.177/ton ke level RM6.135/ton. 

Melansir dari Reuters, CPO awalnya dibuka lebih tinggi menyusul momentum bullish minyak nabati terkait. Hanya saja, Kepala Penelitian Sunvin Group Anilkumar Bagani mengatakan, hal itu tak berlanjut karena investor beralih fokusnya ke kinerja ekspor sawit Malaysia pada April 2022.

Menurut data surveyor kargo Societe Generale de Surveillance, nilai ekspor produk minyak sawit Malaysia turun 20,7% untuk 1-10 April 2022 dibandingkan periode yang sama bulan sebelumnya. Analis mengatakan ekspor bulan ini akan menurun karena Indonesia kemungkinan merebut kembali beberapa pangsa pasar setelah penghapusan aturan yang membatasi ekspor.

Di sisi lain, permintaan minyak sawit meningkat dari pembeli besar seperti India. Walau demikian, permintaan dari negara tujuan ekspor lainnya masih lemah karena margin yang negatif, sehingga menekan harganya.

Impor minyak sawit India tercatat melonjak 18,7% secara bulanan pada Maret 2022. Ini karena para pedagang beralih mencari alternatif seiring sulitnya membeli minyak bunga matahari dari Ukraina, kata Asosiasi Ekstraktor Pelarut India.

Adapun, harga minyak nabati pesaing masih cenderung meningkat. Harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange naik 0,6%.

Harga minyak sawit di Dalian juga naik 2,3%. Sedangkan, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade turun 0,1%.

Sementara, harga minyak mentah naik tipis setelah Moskow mengatakan bahwa pembicaraan damai dengan Ukraina menemui jalan buntu. Hal tersebut pun memicu kekhawatiran pasokan emas hitam di dunia.

(Baca: Persediaan Makin Ketat, Harca CPO Menguat)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags