Harga Aluminium Berbalik Naik, Pasar Masih Pantau Arah The Fed

Harga aluminium terpantau berbalik arah dan berakhir di zona hijau dengan melejit 1,16% ke level US$2.309,50/ton pada penutupan perdagangan kemarin.

Gita Arwana Cakti

14 Sep 2022 - 08.00

Data

Harga aluminium terpantau berbalik arah dan berakhir di zona hijau pada perdagangan Selasa (13/9). Berdasarkan data di bursa London Metal Exchange (LME), harga aluminium melejit 1,16% ke level US$2.309,50/ton pada penutupan perdagangan kemarin.

Harga terkoreksi setelah bergerak di rentang US$2.294,00/ton-US$2.342,00/ton. Penguatan ini terjadi setelah harga aluminium terkoreksi tipis 0,13% pada perdagangan awal pekan ini. Namun, pada dua hari perdagangan sebelumnya harga komoditas logam ini meningkat lebih dari 2%.

Jika dilihat pergerakan sejak awal tahun ini, harga aluminium merosot 17,74%. Dalam setahun terakhir, harga aluminium juga terkoreksi 21,02%. 

Di China, pasokan aluminium terpantau meningkat. Mengutip Shanghai Metal Market, per 13 September 2022, inventori sosial aluminium ingot di delapan pasar utama China tercatat berada pada 696.000 metrik ton. 

Jumlah tersebut naik 24.000 metrik ton dari Kamis lalu dan meningkat 13.000 metrik ton jika dibandingkan dengan posisi akhir Agustus. Kenaikan ini terutama disumbang oleh Wuxi, Foshan, dan Gongyi. 

Kargo tiba selama liburan, sementara pengambilan kargo melambat, menyebabkan inventaris menumpuk. Selain itu, produsen hilir menjadi lebih berhati-hati dalam membeli aluminium dengan harga yang tinggi saat ini. Perdagangan di Gongyi lebih baik daripada di wilayah lain pada minggu lalu.

Di sisi lain, pasar masih mencermati langkah bank sentral AS terkait kebijakan suku bunganya. Keputusan Bank Sentral Eropa (ECB) untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pekan lalu  serta sikap Gubernur The Fed Jerome Powell yang menegaskan kembali sikapnya untuk terus menaikkan suku bunga dalam rangka mengendalikan inflasi menjadi salah satu hal yang dicermati.

Selain itu, People's Bank of China menurunkan rasio cadangan devisa lembaga keuangan, dan menyatakan akan mematuhi kebijakan moneter yang hati-hati sambil memperkuat fondasi untuk pemulihan dan pembangunan ekonomi.

(Baca: China Dilanda Gempa, Harga Aluminium Kembali Jatuh)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags