Harga Beras Naik Rp50/kg Jadi Rp12.050/Kg (14 September 2022)

Harga beras di pasar tradisional sejumlah wilayah terpantau naik tipis 0,42% atau Rp50/kg menjadi Rp12.050/kg.

Gita Arwana Cakti

14 Sep 2022 - 14.00

Data

Harga beras di pasar tradisional sejumlah wilayah terpantau naik tipis pada perdagangan Rabu (14/9) siang. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) pukul 12.10 WIB, rata-rata harga beras berada pada Rp12.050/kg. Harga tersebut meningkat 0,42% atau Rp50/kg dari perdagangan sebelumnya sebesar Rp12.000/kg.

Kenaikan harga beras terjadi saat komoditas pangan lainnya cenderung turun. Enam dari 10 daftar pangan yang ada terpantau mengalami penurunan harga dipimpin oleh cabai merah yang lebih rendah Rp1.550/kg menjadi Rp63.950/kg dari Rp65.500/kg. 

(Baca: Harga Pangan: Cabai dan Bawang Kompak Turun (14 September 2022))

Secara rinci, harga beras kualitas bawah I naik 0,46% atau Rp50/kg menjadi Rp10.950/kg dari Rp10.900/kg. Adapun harga beras kualitas bawah II naik 0,47% atau Rp50/kg menjadi Rp10.700/kg dari Rp10.650/kg.

Selanjutnya, harga beras kualitas medium I naik 0,42% atau Rp50/kg menjadi Rp12.050/kg dari Rp12.000/kg. Kemudian beras kualitas medium II harganya meningkat 0,85% atau Rp100/kg menjadi Rp11.900/kg dari Rp11.800/kg.

Sementara itu, beras kualitas super I harganya stabil pada Rp13.300/kg. Namun, beras kualitas super II mengalami kenaikan harga 0,78% atau Rp100/kg menjadi Rp13.000/kg dari sebelumnya Rp12.900/kg.

Berdasarkan wilayahnya, harga beras tertinggi berada di Kalimantan Tengah mencapai Rp15.000/kg. Harga beras terendah berada di Sulawesi Barat senilai Rp9.850/kg. Di DKI Jakarta, harga beras diperdagangkan sebesar Rp13.750/kg, atau tertinggi keempat di antara seluruh wilayah.

Baru-baru ini, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga mengakui bahwa komoditas beras tengah mengalami kenaikan harga. Oleh karena itu, pihaknya berencana segera melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga tersebut.

Dia menilai intervensi dini diperlukan untuk menjaga laju inflasi tak terlalu tinggi. Pasalnya, beras menjadi komponen yang cukup berpengaruh terhadap angka inflasi, yakni berkontribusi sekitar 3,3%. Sehingga, menurutnya kenaikan harga beras meskipun tipis bisa berdampak besar terhadap inflasi.

Di sisi lain, dia pun mendorong agar pemerintah daerah memberikan subsidi untuk transportasi angkutan pangan, terutama komoditas utama. Hal tersebut diperlukan untuk bisa ikut menekan harga komoditas pangan.

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags