Rata-rata harga beras terpantau naik tipis di sejumlah pasar tradisional pada perdagangan Jumat (8/4) pukul 12.35 WIB. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga beras naik Rp50/kg atau 0,42% dari Rp11.750/kg menjadi Rp11.800/kg.
Kenaikan terjadi untuk beras kualitas super I sebesar Rp50/kg atau 0,38% dari Rp13.050/kg menjadi Rp13.100/kg. Sementara itu harga beras lainnya tercatat stabil.
Harga beras kualitas bawah I diperdagangkan seharga Rp10.700/kg. Beras kualitas bawah II dibanderol senilai Rp10.450/kg.
Kemudian, harga beras kualitas medium I sebesar Rp11.800/kg. Harga beras kualitas medium terpantau sebesar Rp11.600/kg. Sementara, harga beras kualitas super II dipatok senilai Rp12.650/kg.
Berdasarkan wilayahnya, harga beras paling mahal berada di Kalimantan Tengah sebesar Rp14.050/kg. Harga beras termudah ada di Nusa Tenggara Barat sebesar Rp9.350/kg. Di DKI Jakarta, beras diperdagangkan seharga Rp13.450/kg.
Berdasarkan data prognosa neraca komoditas pangan strategis sepanjang Januari—Mei 2022 Kementerian Pertanian, kebutuhan 12 komoditas pangan termasuk beras ada di posisi aman. Total ketersediaan beras tercatat sebanyak 22,69 juta ton.
Sementara, asumsi kebutuhan beras sebesar 12,86 juta ton pada periode tersebut. Dengan demikian, stok beras diperkirakan mencapai 9,84 juta ton pada akhir Mei 2022.
Pada awal bulan ini, Perum Bulog Cirebon telah menyerap 540 ton setara beras milik petani saat panen raya di wilayah kerjanya. Hal itu diharapkan bisa membantu meningkatkan harga jual petani.
Bulog Cirebon mengatakan terus melakukan pemantauan harga di tingkat petani. Jika harga sudah di bawah harga pembelian pemerintah (HPP), maka pihaknya mulai melakukan intervensi dengan penyerapan.