Harga Bijih Besi Merosot, Setelah Pekan Lalu menguat

Penurunan harga bijih besi seiring dengan permintaannya yang merosot. Selain itu, harga batu bara kokas dan kokas yang merosot sekitar 4% ikut melemahkan harga bijih besi.

Edo Ardiansyah

27 Des 2021 - 12.19

Data

Harga bijih besi berjangka mengalami pelemahan pada perdagangan Senin (27/12), setelah melonjak pada pekan lalu. Penurunan harga komoditas bahan baku baja ini seiring dengan permintaannya yang merosot. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga bijih besi mengalami penurunan 1,84% menjadi US$693,50/ton pada perdagangan Senin (27/12) pukul 11.03 WIB. 

Berdasarkan data MySteel Consultancy yang dikutip Reuters, produksi baja mingguan di perusahaan besar China mencapai 8,9 juta ton pekan lalu. Jumlah tersebut turun 2,5% dari pekan sebelumnya.

Produksi rata-rata besi cair tetap pada posisi terendah dalam sejarah. Namun, persediaan kokas di pabrik lebih tinggi dari periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.

Selain karena permintaan bijih besi yang menurun, faktor pendorong lainnya ialah harga batu bara kokas dan kokas yang merosot sekitar 4%. Tercatat harga batu bara kokas berjangka untuk pengiriman Mei di Dalian Commodity Exchange turun 3,6% menjadi CNY2.203/ton.

Dengan kebijakan produksi baja mentah yang diperkirakan terus berlanjut dalam jangka menengah dan panjang, harga batu bara kokas bakal memiliki ruang penurunan lebih lanjut. Permintaan kokas pun akan sulit untuk pulih ke tingkat yang lebih tinggi.

(Baca: Produksi Bijih Nikel Menurun pada 2020)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags