Harga Bitcoin terpantau masih berkonsolidasi di kisaran Rp670 juta per koin. Harga mata uang kripto tersebut pun terkoreksi tipis 0,03% ke level Rp676.054.016 per koin pada Selasa (21/12) pukul 08.50 WIB.
Melansir dari Coindesk, pasar kripto perlahan memulihkan beberapa kerugian dari penurunan yang terjadi pada waktu perdagangan Asia. Sebelumnya, harga sejumlah mata uang kripto termasuk Bitcoin mengalami pelemahan dalam 24 jam, mengikuti bursa Asia.
Ini lantaran adanya penurunan suku bunga pinjaman satu tahun oleh bank sentral China dari 3,85% menjadi 3,8%. Pemotongan suku bunga biasanya memberikan sentimen positif kepada harga Bitcoin, tapi yang terjadi justru sebaliknya.
Bitcoin sempat turun sedikit di bawah US$47.000 atau setara Rp676.122.664 (kurs Rp14.385,6/US$). Etherium pun mengalami hal serupa.
Pendiri dan mitra pengelola Fariled Strategies, Katie Stockton mengatakan, Bitcoin telah menetralisir momentum jangka pendek karena berkonsolidasi di atas support US$44.200. indikator moving average divergence/convergence (MACD) harian yang lebih baik dan kondisi oversold jangka pendek memungkinkan harga Bitcoin stabil di sekitar support pada beberapa hari mendatang.
Dalam analisis teknisnya, Stockton juga menyoroti bahwa Bitcoin masih menghadapi tekanan turun dalam jangka menengah, karena grafik belum menunjukkan oversold. Pada saat yang sama, volume perdagangan Bitcoin di bursa utama tetap rendah pada Senin (20/12).