Harga CPO Lanjut Menguat, Pasar Tunggu Data Ekspor Terbaru

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (15/9) di bursa berjangka Malaysia. Sawit naik untuk sesi ketiga berturut-turut karena minyak nabati substitusi menguat dan para pedagang menunggu data ekspor untuk petunjuk lebih lanjut.

Winarni

18 Sep 2023 - 08.11

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (15/9) di bursa berjangka Malaysia. Sawit naik untuk sesi ketiga berturut-turut di tengah penguatan harga minyak nabati substitusi dan para pedagang yang menunggu data ekspor untuk petunjuk lebih lanjut.

Tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Oktober 2023 ditutup menguat 25 poin atau 0,67% dari sebelumnya RM3.704/ton ke level RM3.729/ton.

Untuk kontrak November 2023, harga CPO berjangka di Malaysia naik 24 poin atau 0,64% dari RM3.761/ton ke level RM3.785/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Desember 2023 naik 16 poin atau 0,42% dari RM3.814/ton ke RM3.830/ton.  

Mengutip Reuters, seorang pedagang yang berbasis di Kuala Lumpur mengatakan pasar bertahan di zona hijau ditopang oleh pergerakan di pasar Dalian dan Chicago. Selain itu, pelaku pasar juga masih menantikan data ekspor Malaysia terbaru.

Harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange naik 1,19% sedangkan kontrak minyak sawit Dalian menguat 0,86%. Sementara harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,56%.

Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.

Sementara itu, penguatan harga CPO dibatasi oleh data yang menunjukkan persediaan minyak sawit Malaysia naik ke level tertinggi dalam tujuh bulan pada akhir Agustus.

Data surveyor kargo Intertek Testing Services menunjukkan nilai ekspor produk minyak sawit Malaysia pada 1-10 September turun 11,2% dibandingkan bulan sebelumnya. Adapun perusahaan inspeksi independen AmSpec Agri Malaysia memperkirakan penurunan sebesar 20,4%.

(Baca: Harga CPO Kembali Naik di Tengah Pemulihan Minyak Substitusi)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags