Harga CPO Menguat di Tengah Pelemahan Nilai Tukar Ringgit

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (3/2) di bursa berjangka Malaysia. Sawit di tengah pelemahan nilai tukar ringgit dan ekspektasi produksi yang lebih rendah pada Januari.

Winarni

6 Feb 2023 - 08.18

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (3/2) di bursa berjangka Malaysia. Harga minyak sawit berjangka naik di tengah nilai tukar ringgit yang lebih lemah.

Tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Maret 2023 ditutup menguat 95 poin atau 2,54% dari sebelumnya RM3.738/ton ke level RM3.833/ton.

Untuk kontrak April 2023, harga CPO berjangka di Malaysia menguta 100 poin atau 2,67% dari RM3.751/ton ke level RM3.851/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Mei 2023 menguat 100 poin atau 2,66% dari RM3.762/ton ke RM3.862/ton.

Mengutip Reuters, Rebound Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura, menilai kenaikan harga minyak sawit berjangka pada akhir pekan lalu, Jumat (3/2), juga turut didukung oleh ekspektasi produksi yang lebih rendah pada Januari.

Data surveyor kargo Societe Generale de Surveillance menunjukkan nilai ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk Januari turun 26,4% menjadi 1.113.292 ton dari posisi Desember sebesar 1.512.468 ton.

Sementara itu, harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange turun 0,28% dan harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) turun 0,08%.

Harga minyak sawit juga turut dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan bagian di pasar minyak nabati global.

(Baca: Harga Referensi dan BK CPO Periode 1-15 Februari 2023 Turun)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags