Harga CPO Menguat, Terdorong Ringgit yang Lebih Lemah

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (25/5) di bursa berjangka Malaysia. CPO menguat terangkat oleh ringgit yang melemah, meskipun perkiraan kenaikan produksi dan permintaan yang lebih rendah membatasi kenaikan.

Winarni

26 Mei 2023 - 07.40

Data

 

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (25/5) di bursa berjangka Malaysia. Harga CPO terangkat oleh ringgit yang melemah. Namun perkiraan kenaikan produksi dan permintaan yang lebih rendah membatasi penguatan.

Tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Juni 2023 ditutup menguta 38 poin atau 1,08% dari sebelumnya RM3.527/ton ke level RM3.565/ton.

Untuk kontrak Juli 2023, harga CPO berjangka di Malaysia naik 76 poin atau 2,19% dari RM3.474/ton ke level RM3.550/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Agustus 2023 naik 86 poin atau 2,52% dari RM3.407/ton ke RM3.493/ton.

Adapun, nilai tukar Ringgit turun 0,54% terhadap dolar AS, menyentuh level terendah sejak November 2022. Pelemahan nilai tukar ringgit membuat komoditas CPO lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang asing.

Sementara itu, mengutip Reuters, pasar sedang mengunggu data dari Surveyor kargo yang akan merilis data pengiriman 1-25 Mei 2023. Adapun pedagang mengatakan permintaan telah melemah sepanjang bulan ini di tengah survei industri yang menunjukkan peningkatan produksi.

Di sisi lain, harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange turun 0,5% dan kontrak minyak sawit Dalian turun 0,3%. Sementara harga kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) naik 0,2%.

Harga minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.

(Baca: Ringgit Melemah, Harga CPO Berbalik Menguat)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags