Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ditutup menguat pada akhir perdagangan Rabu (28/6) di bursa berjangka Malaysia. CPO rebound dari penurunan sesi sebelumnya. Penguatan harga minyak juga terdorong oleh harga minyak mentah dan minyak nabati saingannya yang bergerak lebih tinggi.
Tercatat harga CPO berjangka di Malaysia untuk kontrak Juli 2023 ditutup menguat 66 poin atau 0,03% dari sebelumnya RM3.685/ton ke level RM3.751/ton.
Untuk kontrak Agustus 2023, harga CPO berjangka di Malaysia naik 77 poin atau 0,03% dari RM3.683/ton ke level RM3.760/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak September 2023 naik 80 poin atau 0,03% dari RM3.675/ton ke RM3.755/ton.
Mengutip Reuters, Sathia Varqa, salah satu pendiri Palm Oil Analytics yang berbasis di Singapura mengatakan harga CPO menguat dibantu oleh penguatan minyak nabati terkait. Sementara itu, olein sawit yang melebar menawarkan optimisme untuk beberapa pemulihan ekspor pada Juli.
Harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade (CBOT) naik 0,4%. Adapun kontrak kedelai teraktif di Dalian Commodity Exchange menguat 0,8% dan kontrak kelapa sawit naik 2,3%. Harga CPO dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapatkan pangsa pasar minyak nabati global.
Di sisi lain, harga minyak mentah dunia menguat pada Rabu setelah laporan industri tentang penurunan persediaan minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan menunjukkan permintaan yang kuat dan membantu mengimbangi kekhawatiran atas kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Harga minyak yang lebih tinggi membuat minyak sawit menjadi pilihan yang lebih menarik sebagai bahan baku biodiesel.