Harga CPO Rebound Setelah Hadapi Pekan yang Buruk

Kenaikan harga CPO telah mengembalikan kerugian sepekan sebelumnya lantaran terkoreksi lebih dari 5% dan menjadi yang terburuk sejak 1986.

Winarni

22 Mar 2022 - 10.30

Data

Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) kembali rebound pada penutupan perdagangan Senin (21/03). Ini mengembalikan kerugian sepekan sebelumnya lantaran terkoreksi lebih dari 5% dan menjadi yang terburuk sejak 1986.

Berdasarkan data perdagangan bursa derivatif Malaysia, harga CPO untuk kontrak April 2022 menguat ke level RM6.250/ton pada penutupan perdagangan Senin (21/03). Harga tersebut naik 134 poin atau 2,19% dari penutupan sesi sebelumnya di RM6.116/ton.  

Untuk kontrak Mei 2022, harga CPO berjangka di Malaysia juga menguat 155 poin atau 2,69% dari RM5.760/ton ke level RM5.915/ton. Sementara itu, harga CPO berjangka untuk kontrak Juni 2022 menguat 145 poin atau 2,58% dari RM5.629/ton ke level RM5.774/ton. 

Melansir dari Reuters, kenaikan harga CPO mengikuti pasar eksternal yang sedang pulih. Selain itu, menguatnya minyak mentah serta minyak nabati pesaing menjadi faktor pendorong harga.

Harga minyak mentah meningkat US$2/barel pada Senin (21/3) seiring dengan memanasnya konflik Rusia-Ukraina. Sedangkan, produsen minyak utama melaporkan tengah berjuang menghasilkan kuota yang ditentukan berdasarkan perjanjian pasokan.

Kemudian, harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade naik 1,78%. Harga minyak kedelai untuk kontrak teraktif di Dalian Commodity Exchange turun tipis 0,8%. Sementara, harga minyak sawit di bursa serupa turun 1,40%.

Hanya saja, kenaikan tersebut masih dibatasi oleh ekspor sawit Malaysia yang lemah. Menurut data dari Kargo Surveyor Intertek Testing Services, ekspor produk minyak sawit Malaysia turun 8,4% secara bulanan menjadi sebesar 755.977 ton pada 1-20 Maret 2022. 

Sementara, produksi minyak sawit Malaysia masih terkendala oleh kekurangan tenaga kerja. Untuk diketahui, 80% tenaga perkebunan di Negeri Jiran merupakan tenaga kerja asing. 

Oleh karena itu, pemerintah Malaysia akan segera mendatangkan pekerja asing pada April 2022 untuk meningkatkan produsi sawit. Dengan adanya lonjakan harga sawit global, Malaysia juga telah menetapkan pajak ekspor sawit sebesar 8% pada bulan depan. 

(Baca: Pungutan Ekspor RI Naik, Harga CPO Kembali Melemah)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags