Membuka awal pekan ini, harga daging sapi di pasar tradisional sejumlah wilayah naik tipis. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), rata-rata harga daging sapi sebesar Rp127.400/kilogram pada perdagangan Senin (14/3) pukul 12.15 WIB.
Harga tersebut naik 0,04% dibandingkan pada Jumat (11/3) yang sebesar Rp127.350/kg. Harganya juga meningkat 0,31% dibandingkan sepekan sebelumnya yang sebesar Rp127.000/kg.
Sepanjang tahun 2022, harga daging sapi sudah naik 2,21% atau Rp2.750/kg. Secara tahunan, harga daging sapi melonjak 6,74% atau Rp8.050/kg.
Secara rinci, harga daging sapi kualitas 1 sebesar Rp131.050/kg. Nilai itu naik 0,08% dibandingkan pada Jumat (11/3) yang sebesar dari Rp130.950/kg.
Sementara itu, harga daging sapi kualitas 2 dibanderol sebesar ke Rp121.900/kg. Harganya menguat 0,04% dari Rp121.850/kg jelang akhir pekan lalu.
Selama 2022, harga daging sapi kualitas 1 telah naik 2,02% atau Rp2.600/kg. Sedangkan, harga daging sapi kualitas 2 lebiht tinggi 2,61% atau Rp3.100/kg.
Berdasarkan wilayahnya, harga daging sapi tertinggi diperdagangkan di DKI Jakarta sebesar Rp141.500/kg. Harga komoditas pangan tersebut paling rendah di Nusa Tenggara Timur senilai Rp106.650/kg.
Menjelang Ramadan dan Lebaran 2022, Kementerian Pertanian memastikan ketersediaan daging sapi tetap aman. Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir akan ada lonjakan harga.
Tak hanya itu, para peternak sapi potong di Jawa Timur pun telah menyatakan kesiapan memasok daging sapi ke wilayah yang defisit.
Sepanjang tahun lalu, jumlah populasi sapi potong secara nasional tercatat mencapai 18,05 juta ekor. Jumlah ini naik 613.317 ekor dibandingkan pada 2020.
Jawa Timur merupakan sentra ternak sapi potong terbesar di Indonesia dengan populasi sebanyak 4,9 juta ekor. Posisi selanjutnya ditempati oleh Jawa Tengah sebanyak 1,8 juta ekor sapi.
Populasi sapi potong di Sulawesi Selatan sebanyak 1,4 juta ekor,. Lalu, jumlah sapi potong di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur masing-masing sebanyak 1,3 juta ekor dan 1,2 juta ekor.