Harga emas dunia tercatat kembali menguat pada perdagangan awal pekan ini meskipun terbatas. Hal tersebut terjadi di tengah indeks dolar AS yang juga terpantau menguat pada sore ini.
Data Ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Jumat (02/09) lalu turut mendukung harga emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ekonomi AS mampu menyerap pekerja non pertanian (Non-farm payroll/NFP) sebanyak 315.000 orang pada Agustus. Tingkat pengangguran dilaporkan naik menjadi 3,7% sementara upah rata-rata naik 0,3% (MoM) dan 5,2% (YoY).
Pada perdagangan Senin (05/09) pukul 15.35 WIB, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terkerek US$5,55 menjadi US$1.724,2 per troy ounce.
Sedangkan di pasar spot, harga emas juga menguat US$5,34 ke level US$1.713,41 per troy ounce. Adapun indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik menjadi 109,950.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp951.000, turun Rp1.000 dibandingkan posisi sebelumnya.
Harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp819.000 per gram. Nilai itu lebih rendah Rp1.000 dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya.