Harga emas dunia terpantau turun terbatas pada pembukaan perdagangan Jumat (31/03), setelah terapresiasi pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni 2023 di divisi Comex New York Exchange dibuka pada level US$1.995,75 per troy ounce, melemah dari harga penutupan sebelumnya US$1.995,90 per troy ounce.
Begitu pula untuk harga emas di pasar spot yang dibuka terkoreksi tipis di level US$1.978,38 per troy ounce dari penutupan sebelumnya US$1.978,49 per troy ounce.
Sementara itu, pukul 08.45 WIB, harga emas Comex berbalik terapresiasi 0,22% atau US$4,30 di level US$2.000,20 per troy ounce. Di pasar spot, harga emas juga menguat 0,21% atau US$4,21 menjadi US$1.982,70 per troy ounce.
Adapun indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,07% menjadi 101,778.
Harga emas berbalik menguat karena indeks dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi yang lebih rendah mendorong permintaan untuk logam mulia.
Investor juga terus mencermati data inflasi AS yang akan dirilis malam ini untuk mengukur langkah Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.
Susan Collins, Presiden Federal Reserve Bank of Boston, mengatakan kemungkinan hanya akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini. Adapun, Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan inflasi masih terlalu tinggi dan mungkin butuh waktu lebih lama dari yang diharapkan untuk turun.
Sementara itu, data ekonomi AS yang dirilis pada Kamis (30/03) juga mendukung logam kuning tersebut. Departemen perdagangan AS melaporkan bahwa produk domestik bruto (PDB) riil AS meningkat sebesar 2,6% pada kuartal keempat, setelah meningkat 3,2% pada kuartal ketiga.
(Baca: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Jumat, 31 Maret 2023))