Harga emas dunia terpantau kembali menguat pada perdagangan jelang akhir pekan, setelah dibuka terkoresi. Kenaikan ini memperpanjang penguatan harga emas untuk hari ketiga perdagangan berturut-turut.
Pada perdagangan Jumat (16/06) pukul 15.15 WIB, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus 2023 di divisi Comex New York Exchange, menguat 0,17% menjadi US$1.974,05 per troy ounce.
Adapun, di pasar spot, harga emas juga terkerek 0,18% ke level US$1.961,79 per troy ounce. Sementara indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,08% menjadi 101,838.
Pergerakan harga emas terjadi di tengah investor yang mencermati beragam data terbaru dari AS dan arah kebijakan The Fed. Sebagaimana diketahui, pada rapat kebijakan yang berakhir pada 14 Juni 2023, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga di rentang 5% - 5,25%, tetapi mengisyaratkan adanya kemungkinan kenaikan suku bunga lanjutan pada akhir tahun ini.
Sementara itu, inflasi AS pada Mei 2023 melandai menjadi 4% dibandingkan dengan 4,9% pada bulan sebelumnya. Namun angka tersebut masih berada di atas target bank sentral AS sebesar 2%.
Di sisi lain, klaim pengangguran AS dilaporkan lebih tinggi dari yang diharapkan. Sementara itu penjualan ritel pada Mei naik secara tak terduga, dipicu oleh kenaikan pembelian kendaraan bermotor dan bahan bangunan. Data tersebut dinilai memberi harapan mencegah terjadinya resesi di AS dalam waktu dekat.
Adapun data terpisah menunjukkan output industri di Negeri Paman Sam turun 0,2% pada Mei, meleset dari ekspektasi untuk kenaikan 0,1%.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp1.061.000, meroket Rp9.000 bila dibandingkan posisi sebelumnya.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp942.000 per gram. Nilai itu juga melambung Rp9.000 jika dibandingkan perdagangan sebelumnya.
(Baca: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Jumat, 16 Juni 2023))