Harga emas dunia terpantau naik hingga di atas level US$1.800 pada perdagangan jelang akhir pekan, Jumat (17/12). Hal itu terjadi setelah bank sentral di sejumlah negara memperketat kebijakan moneternya pada pekan ini.
Pengetatan kebijakan moneter tersebut merupakan imbas dari inflasi yang tinggi. Hal itu juga dilakukan demi mengawasi dampak Covid-19 varian Omicron.
Pada perdagangan Jumat (17/12) pukul 15.40 WIB, kontrak emas pengiriman Februari di Divisi Comex New York Exchange melonjak US$11,90 ke level US$1.810,10 per troy ons. Emas di pasar spot juga mengalami lonjakan US$9,89 ke posisi US$1.809,28 per troy ons.
Sementara indeks dolar AS tercatat turun tipis menjadi 95,927. Ini terjadi setelah The Federal Reserve (The Fed) menarik stimulus ekonomi saat pandemi Covid-19.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp934.000 atau naik Rp7.000 dibandingkan harga sebelumnya.
Harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp829.000 per gram, juga mengalami kenaikan sebesar Rp8.000 dari harga kemarin.