Harga Emas Global Cenderung Memudar pada Juni 2022

Terjadi tarik-menarik sentimen emas dunia sepanjang Juni antara inflasi di AS dan kenaikan suku bunga oleh The Fed.

30 Jun 2022 - 10.37Data
Harga Emas Global Cenderung Memudar pada Juni 2022

Harga emas dunia cenderung menurun sepanjang Juni 2022. Pada perdagnagan Kamis (30/06) pukul 15.30 WIB, harga emas Comex terkoreksi 1,8% secara bulanan (m-to-m) ke level US$1.815,15 per troy ons. Begitu pula emas di pasar spot menurun 1,23% (m-to-m) ke level 1.814,45 per troy ons.

Terjadi tarik-menarik sentimen emas dunia sepanjang Juni 2022. Di satu sisi, lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS) mendorong harga emas dunia. 

Inflasi menjadi salah satu faktor utama pendorong naiknya harga komoditas yang juga mempengaruhi harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi, semakin mahal pula harga emas karena dipilih investor untuk melindungi nilai asetnya.

Di sisi lain, kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 1,75% memudarkan kilau emas. Ini terjadi karena emas bukan merupakan aset yang memiliki imbal hasil.

Hal tersebut berbeda dengan dolar Amerika Serikat (AS) dan obligasi pemerintah (treasury) AS. Keduanya terpantau menguat seiring dengan keputusan kenaikan suku bunga acuan The Fed, meski berpotensi membuat Negeri Paman Sam mengalami resesi.

Penurunan harga emas dunia tidak sejalan dengan logam mulia batangan garapan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Sepanjang Juni 2022, harga emas batangan 24 karat Antam untuk ukuran 1 gram tercatat naik tipis 0,51% menjadi sebesar Rp988.000 per gram.

Sepanjang bulan ini, harga emas Antam menyentuh level tertingginya sebesar Rp999.000 pada Jumat (17/06) hingga Selasa (21/06) dan Kamis (23/06). Sementara, harga emas paling rendah sepanjang Juni 2022 berada di level Rp976.000 pada Selasa (07/06).

(Baca: Daftar Harga Emas Antam (30 Juni 2022))

Sumber : PT Aneka Tambang Tbk (Antam) & Investing

Update Data lainnya di WA Channel



Editor Artikel Data Indonesia
Nilai keakuratan & kelengkapan data di artikel
Kurang
Baik
Terpopuler