Harga emas dunia sepanjang September cenderung menurun. Untuk harga emas Comex tercatat koreksi 4,28% secara month-to-date (mtd) ke level US$1.652,35 per troy ounce, begitu pula untuk emas di pasar spot yang mengalami penurunan sebesar 3,86% (mtd) ke level 1.644,62 per troy ounce pada Kamis (29/09) pukul 15.30 WIB.
Terjadi tarik menarik sentimen pada emas dunia sepanjang September antara lain pergerakan indeks dolar AS, inflasi, kenaikan suku bunga yang agresif oleh The Federal Reserve AS (The Fed) dan juga eskalasi geopolitik antara Rusia dan Ukraina.
Kebijakan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps) menjadi 3%-3,25% membuat emas tidak bersinar. Sebab emas bukan merupakan aset yang memiliki imbal hasil.
Setelah itu, kenaikan suku bunga The Fed menyebabkan indeks dolar AS naik mendekati level tertinggi 20 tahun. Keduanya memiliki efek negatif pada pergerakan emas.
Namun, kekhawatiran resesi dan meningkatnya perang antara Rusia dan Ukraina dapat mendorong tren positif harga emas. Perang ini sudah masuk di hari ke-218 dan masih terus berlanjut.
Penurunan harga emas dunia pun sejalan dengan harga emas batangan buatan dalam negeri, atau emas Antam garapan PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM).
Sepanjang September, harga emas batangan 24 karat Antam untuk ukuran 1 gram tercatat mengalami penurunan sebesar 1,57% (mtd) dan berhasil parkir di level Rp942.000 per gram pada perdagangan Kamis (29/09).
Adapun, pada September harga emas Antam menyentuh level tertingginya sebesar Rp955.000 pada Kamis (06/09) dan turun ke level terendahnya pada Selasa (27/09) sebesar Rp930.000 per gram.