Harga emas dunia terpantau rebound pada perdagangan jelang akhir pekan, setelah tertekan dalam empat hari perdagangan berturut-turut. Penguatan ini didukung oleh indeks dolar AS yang melemah.
Meskipun telah berhasil menguat, harga emas masih berada di dekat level terendahnya dalam dua bulan dan membukukan penurunan mingguan ketiga berturut-turut.
Pada perdagangan Jumat (26/05) pukul 15.15 WIB, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni 2023 di divisi Comex New York Exchange, menguat 0,68% menjadi US$1.953,85 per troy ounce.
Sementara itu, di pasar spot, harga emas juga terkerek 0,70% ke level US$1.953,96 per troy ounce. Adapun indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,17% menjadi 104,000.
Indeks dolar AS membukukan kenaikan mingguan ketiganya di tengah ekspektasi bahwa suku bunga AS dapat tetap lebih tinggi dan lebih lama dari perkiraan semula.
Sementara itu, kegelisahan atas negosiasi plafon utang antara Presiden AS Joe Biden dan anggota kongres utama dari Partai Republik Kevin McCarthy juga terus membayangi sentimen pasar.
Adapun Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy dikabarkan hampir mencapai kesepakatan untuk memangkas pengeluaran dan menaikkan pagu utang pemerintah sebesar US$31,4 triliun untuk menghindari risiko gagal bayar.
Kesepakatan ini akan menentukan jumlah total yang dapat dibelanjakan pemerintah untuk program-program diskresioner seperti perumahan dan pendidikan, namun tidak merincinya ke dalam kategori-kategori individual.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp1.043.000, turun Rp5.000 bila dibandingkan posisi sebelumnya.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp935.000 per gram. Nilai itu juga lebih rendah Rp6.000 jika dibandingkan perdagangan sebelumnya.
(Baca: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Jumat, 26 Mei 2023))