Harga emas dunia terpantau terus menguat pada perdagangan Rabu (08/02), di tengah indeks dolar AS yang berbalik melemah. Pasar tidak melihat Ketua The Federal Reserve AS (The Fed) Jerome Powell memberikan sinyal hawkish lebih lanjut di tengah data pasar tenaga kerja yang tangguh di Amerika Serikat. Hal ini mendorong investor berspekulasi suku bunga acuan mungkin tidak akan naik lebih banyak lagi.
Dalam diskusi di Economic Club of Washington pada hari Selasa (08/02) waktu setempat, Powell mengakui bahwa suku bunga mungkin perlu naik lebih dari yang diharapkan jika kondisi ekonomi tetap kuat. Namun, dia juga mengungkapkan bahwa disinflasi sedang terjadi di Negeri Paman Sam.
Dalam pidatonya di Economic Club of Washington, Powell mengatakan The Fed perlu terus menaikkan suku bunga. Namun, dia memperkirakan inflasi akan melambat, meskipun untuk mencapai target 2% akan memakan waktu cukup lama dan tidak akan mulus.
Pada perdagangan Rabu (08/02) pukul 15.30 WIB, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April 2023 di divisi Comex New York Exchange, melonjak US$9,75 menjadi US$1.895,05 per troy ounce.
Sementara itu di pasar spot, harga emas juga terkerek US$9,44 ke level US$1.882,41 per troy ounce. Adapun indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,19% menjadi 103,148.
Dari dalam negeri, berdasarkan informasi dari Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia Antam, harga dasar emas 24 karat ukuran 1 gram dijual senilai Rp1.028.000, melejit Rp11.000 bila dibandingkan posisi sebelumnya.
Harga jual kembali (buyback) emas Antam berada di level Rp913.000 per gram. Nilai itu juga meroket Rp11.000 dibandingkan perdagangan sebelumnya.
(Baca: Daftar Harga Emas Antam Hari Ini (Rabu, 8 Februari 2023))