Harga Ethereum kembali anjlok pada Rabu (29/12). Pada penutupan kemarin, Ethereum ditransaksikan di level Rp52.360.000 atau turun 4,31% dibandingkan hari sebelumnya.
Belum ada tanda Ethereum akan berbalik menguat setelah melemah dalam lima hari beruntun. Mata uang kripto tersebut pun diperdagangkan di level Rp52.561.000 atau naik tipis 0,38% pada Kamis (30/12) pukul 09.15 WIB.
Melansir dari Cointelegraph, kegagalan Ethereum bertahan di atas EMA 20-hari di level US$4.011 atau setara Rp57.2020.087 (kurs Rp14.261,3/US$) dapat menarik pedagang jangka pendek melakukan aksi jual. Harga turun tajam terjadi pada Selasa (28/12) dan telah mendekati support kuat di US$3.643,73.
Jika harga rebound, maka bull akan melakukan satu upaya lagi untuk mendorong harga di atas EMA 20-hari. Penembusan dan penutupan di atas US$4.200 dapat menandakan bahwa fase korektif mungkin telah berakhir.
Ethereum pertama-tama bisa reli ke level US$4.488. Kemudian, koin alternatif itu bisa menantang harga tertinggi sepanjang masa di US$4.868.
Namun, EMA 20-hari yang menurun dan RSI di zona negatif menunjukkan bahwa jalur resistensi paling rendah adalah ke sisi bawah. Jika support US$3.643,73 telah tembus, maka Ethereum bisa turun ke SMA 200-hari di level US$3.353.