Harga Gandum Terus Turun di Bawah US$800

Harga gandum berbalik arah ke zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Hal itu terjadi setelah adanya kesepakatan pengiriman biji-bijian dari Ukraina.

Gita Arwana Cakti

8 Agt 2022 - 10.00

Data

Harga gandum berbalik arah ke zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Terpantau harga gandum berjangka untuk kontrak September 2022 di Chigaco Board of Trade (CBOT) turun 0,64% ke level US$772,40/gantang (bushel) pada Senin (8/8) pukul 07.55 WIB.    

Harga gandum melemah setelah bergerak di rentang US$766,75/gantang hingga US$779,40/gantang. Pelemahan ini terjadi setelah harga gandum ditutup naik 0,21% ke level US$777,38/gantang pada akhir perdagangan Minggu (7/8).   

Jika melihat pergerakan harga sepanjang tahun berjalan, maka komoditas biji-bijian itu masih naik tipis 0,21%. Harga gandum juga meningkat hingga 7,44% dalam setahun terakhir.

Harga gandum terpantau cenderung bergerak turun dan meninggalkan level US$800,00/gantang sejak 2 Agustus 2022. Sepanjang Agustus 2022, harga gandum tercatat telah anjlok 5,39% .

Penurunan harga gandum terjadi setelah adanya kesepakatan untuk mengizinkan pengiriman biji-bijian dari Ukraina dan penyesuaian rantai pasokan global. Bahkan, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) yang berbasis di Roma mengatakan, kesepakatan tersebut turut berpengaruh kepada Indeks Harga Pangan bulanan yang turun drastis hingga 8,6% pada Juli 2022.

Penurunan indeks tersebut merupakan yang terbesar secara bulanan sejak 2008. Penurunan tersebut juga mewakili tiga bulan berturut-turut indeks melemah. 

Meskipun demikian, indeks masih lebih tinggi 5,0% dibandingkan pada awal tahun. Angkanya pun masih menguat 13% dibandingkan pada tahun lalu. 

Pada April 2022, Indeks Harga Pangan mencapai level tertingginya. Ini disebabkan kenaikan harga bahan bakar, perlambatan ekspor biji-bijian dari Rusia dan Ukraina di tengah konflik keduanya, serta masalah rantai pasokan lainnya.

Sementara itu, setiap komponen indeks turun pada Juli 2022. Hal itu dipimpin oleh penurunan harga biji-bijian dan sereal yang merupakan komponen terbesar dalam indeks hingga 11,5%. 

Menurut FAO, sebagian perkembangan positif terkait dengan kesepakatan kunci untuk membuka blokir pelabuhan Laut Hitam utama di Ukraina yang memungkinkan ekspor biji-bijian. Namun, harga biji-bijian dan sereal sebenarnya masih hampir 25% di atas level mereka dari setahun lalu. 

FAO menyebutkan, harga minyak nabati turun 19,2% atau terendah dalam 10 bulan. Ini seiring adanya kuota ekspor yang kuat untuk minyak sawit Indonesia. 

Harga susu turun 2,5% di tengah permintaan global yang lesu. Sementara, harga daging turun 0,5% atau menjadi penurunan pertama sejak tahun lalu.  

Adapun, Indeks Harga Pangan FAO didasarkan kepada harga di seluruh dunia untuk 23 kategori komoditas pangan. Indeks tersebut mencakup harga untuk 73 produk berbeda.

(Baca: Harga Gandum Turun Usai Ukraina Bersiap Kirimkan Pasokan)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags