Harga Gandum Turun Usai Ukraina Bersiap Kirimkan Pasokan

Penurunan harga gandum terjadi di tengah potensi pengiriman biji-bijian dari Ukraina pada awal pekan ini.

Gita Arwana Cakti

1 Agt 2022 - 10.07

Data

Harga gandum berbalik arah ke zona merah pada perdagangan awal pekan ini. Terpantau harga gandum berjangka untuk kontrak September 2022 di Chigaco Board of Trade (CBOT) turun 0,56% ke level US$809,60/gantang (bushel) pada Senin (1/8) pukul 08.50 WIB.   

Harga gandum melemah setelah bergerak di rentang US$807,38/gantang hingga US$820,00/gantang. Pelemahan ini terjadi setelah harga gandum ditutup naik 0,79% ke level US$814,12/gantang pada akhir perdagangan Minggu (31/7).  

Jika melihat pergerakan harga sepanjang tahun berjalan, maka komoditas biji-bijian itu masih naik tipis 5,08%. Harga gandum juga meningkat hingga 15,04% dalam setahun terakhir. 

Penurunan harga gandum terjadi di tengah potensi pengiriman biji-bijian dari Ukraina pada awal pekan ini. Mengutip Reuters, juru bicara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Ibrahim Kallin menyatakan kemungkinan kapal pengekspor biji-bijian pertama meninggalkan pelabuhan Ukraina pada hari Senin (01/08) sangat tinggi. Namun, sejumlah tantangan tetap membayangi.

Turki yang menjadi penengah antara Kyiv dan Moskow menyatakan, pelabuhan-pelabuhan Ukraina akan membanjiri pasar dengan 25 juta ton gandum sampai akhir 2022. Kapasitas ekspor pelabuhan-pelabuhan dalam kesepakatan itu adalah 3,5 juta ton per bulan. 

Sementara itu, sejak invasi Rusia dimulai, sebanyak 100 kapal yang memuat biji-bijian dan produk hasil pertanian terjebak di pelabuhan Ukraina. Atas dasar itu, butuh upaya ekstra untuk mengurai penumpukan tersebut serta merevitalisasi perdagangan lintas laut seperti sedia kala.

Meski kesepakatan telah diteken antara Rusia dan Ukraina, penjualan tumpukan barang-barang yang mandek di pelabuhan tidak semudah membalikkan telapak tangan. Terlebih, perusahaan asuransi berisiko tinggi untuk menjamin operasional kapal pengangkut barang.

Adapun, rudal Rusia dilaporkan menghantam kota pelabuhan Mykolaiv di selatan Ukraina pada Minggu pagi dan menewaskan pemilik pengekspor biji-bijian utama. Gubernur Mykolaiv Vitaliy Kim di Telegram menyatakan, pendiri dan pemilik perusahaan pertanian Nibulon, Oleksiy Vadatursky dan istrinya terbunuh di rumah mereka. 

Sementara serangan pesawat tak berawak di pangkalan Sevastopol diluncurkan dari dalam kota dalam "serangan teroris". Lima anggota staf angkatan laut Rusia pun dikabarkan terluka akibat ledakan setelah pesawat tak berawak yang diduga terbang ke halaman markas armada di Sevastopol yang diduduki Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menyatakan, kematian taipan gandum Vadatursky merupakan sebuah kehilangan besar bagi seluruh Ukraina. Zelenskiy juga menyatakan bahwa panen gandum di Ukraina pada tahun ini terancam dua kali lebih sedikit dari biasanya karena invasi Rusia. 

Namun, Ukraina sebagai salah satu produsen gandum dan biji-bijian utama dunia terus berupaya mengakhiri blokade Rusia di pelabuhan Laut Hitam. Pada 22 Juli lalu, perjanjian yang ditandatangani di bawah pengawasan PBB dan Turki menyepakati untuk menyediakan jalur yang aman bagi kapal yang membawa biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina selatan.

(Baca: 8 Produsen Gandum Terbesar Dunia, China Juaranya)

Bagikan Artikel
Terpopuler
Tags